Abstrak Konsep Umat dalam Al-Qur’an Al-Karim menurut Ali Abdul Halim Mahmud Umi Lathifah 34.2.3.11502 Pemahaman masyarakat terhadap “Konsep Umat” sering sekali disalah paham artikan. Memang, jika kita membahas konsep umat menurut apa yang tertulis dalam al- Qur’an sangat banyak ragamnya. Diantaranya adalah adanya golongan kata umat menurut agama, zaman, serta tempat. Adapula yang mengartikan, bahwa konsep umat adalah suatu kelompok yang ada pada negara tersebut. Padahal, jika kita bisa lebih memahami makna dari konsep umat yang sudah tertulis dalam al-Qur’an, kita pasti tidak akan mengalami suatu zaman yang sangat berbeda dengan zaman rosulullah. Akibat dari kesalahpahaman dalam memahami “konsep umat”. Maka, yang akan terjadi adalah seperti apa yang telah kita lihat pada zaman sekarang. Banyak yang sudah mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, tetapi masih banyak sekali perdebatan dan perbedaan yang terjadi diantara umat Islam itu sendiri. Ada banyak cara untuk bisa menyadarkan kepada seluruh masyarakat di dunia mengenai konsep umat yang sebenarnya. Bahkan, jika kita bisa memulai semua itu dengan dakwah. Dakwah ada 3 macam, melalui perkataan, perbuatan, dan tulisan. Yang sering dilakukan adalah dakwah melalui tulisan, maka dari itu penulis ingin sekali melakukan penelitian dengan cara dakwah melalui tulisan. Hal ini bertujuan khusus untuk menyadarkan kepada semua umat di dunia. Bahwa betapa hebatnya konsep umat sesungguhnya yang tertulis dalam al-Qur’an. ‫للناس‬ ‫اخرجت‬ ‫أمة‬ ‫خري‬ ‫يف‬ ‫واملنهج‬ ‫واحلركة‬ ‫العقيدة‬ ‫مع‬ Salah satu judul buku beliau yang terkenal dikalangan umat islam. Tokoh Ulama Islam yang bernama Ali Abdul Halim Mahmud sangat aktif dalam berdakwah melalui tulisan. Beliau bukan dari kalangan mufassir, tetapi beliau merupakan tokoh yang terkenal dengan sebutan “Ikhwanul Muslimin” serta mempunyai sebuah kelebihan dalam menafsirkan ayat yang behubungan dengan keadaan masyarakat. Salah satu contoh buku karya beliau adalah ‫عمران‬ ‫ال‬ ‫السورة‬ ‫ىف‬ ‫الرتبية‬ ‫النور‬ ‫السورة‬ ‫ىف‬ ‫الرتبية‬ ‫و‬ . Di dalam buku beliau sangat berbeda dengan mufassir yang lainnya, beliau menafsirkan ayat al-Qur’an dengan melihat keadaan masyarakat yang terjadi pada zamannya. Adapun perbedaan cara penafsiran ayat tentang konsep umat dalam al-Qur’an dengan mufassir yang lainnya adalah penekanan terhadap kata umat terbaik. Karena pada dasarnya, untuk bisa membangun sebuah umat seperti apa yang tertulis dalam al-Qur’an haruslah bersandar dengan 3 hal : Aqidah, Harakah, Manhaj. Penulis menggunakan pendekatan Tafsir Maudhui untuk mengambil sebagian ayat yang berkenaan dengan konsep umat dalam al-Qur’an. Metode deskriptif untuk mendapatkan keterangan jelas tentang riwayat hidup Ali Abdul Halim Mahmud, serta pemahaman tentang konsep umat. Metode analisis untuk mempelajari pengertian konsep umat. Demikianlah kesimpulan penulis tentang pendapat Ali Abdul Halim Mahmud mengenai konsep umat dalam al-Qur’an. penulis mengakui bahwa kajian ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar bisa melakukan penelitian dengan lebih fokus dan terarah. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua. Amin.