Perkembangan sektor peternakan di Indonesia menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama dalam dunia bisnis sering terjadi, seperti pada kontrak kerjasama antara peternak dan PT. Budi Mitra Ternak dalam pengelolaan ternak ayam. Salah satu masalah yang muncul adalah potensi penyimpangan, di mana beberapa peternak menyalahgunakan modal dari PT. Budi Mitra Ternak dengan menjual pakan ternak kepada pihak ketiga dan toko-toko sekitar, yang bertentangan dengan prinsip Syirkah dalam Islam. Penelitian ini fokus pada penerapan Akad Syirkah Mudharabah dalam usaha peternakan ayam di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, serta pandangan Hukum Islam mengenai akad tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kerjasama peternakan ayam di desa tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan hukum Islam. Ketidaksesuaian terjadi dalam akad Syirkah Mudharabah, di mana pihak pengelola seringkali juga melanggar aturan akad, yaitu penyelahgunaan modal. Lebih baik pihak pengelola memenuhi aturan akad tersebut hingga kerjasama ini memenuhi rukun syirkah. Saran untuk pihak peternak adalah agar memastikan kerjasama dilakukan sesuai dengan prinsip kemaslahatan dan kejujuran. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bisnis dapat berkembang sesuai dengan ajaran Islam dan menghindari praktik yang merugikan salah satu pihak. Kata Kunci : Syirkah Mudharabah, Hukum Islam