Windah-, Nurul (2000) تنفيذ الزواج العرفي مراريك في لومبوك الغربية نوسا تنجارا الغربية عند الشريعة الإسلامية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Nurul Windah-PM-2000)
Nurul Wahidah - PM - 2000.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (15MB) |
Abstract
Perkawinan adalah sesuatu yang alami, berlaku untuk manusia, hewan bahkan tumbuh-tumbuhan. Tetapi Allah telah menetapkan cara perkawinan bagi manusia, seperti peminangan sebagai muqaddimah perkawinan. Dan Allah tidak membiarkan manusia berbuat seperti binatang yang kawin dengan lawan jenisnya dan tumbuh- tumbuhan yang kawin dengan perantaraan angin. Seperti yang kita ketahui, bahwasanya setiap masyarakat mempunyai kebudayaan masing-masing, begitu pula tentang bentuk perkawinan yang berlaku di Indonesia. Adapun salah satu bentuk perkawinan yang berlaku di Indonesia ialah, perkawinan lari bersama, yaitu; laki-laki dan perempuan yang kawin, lari bersama tanpa peminangan secara formil. Sebagian daerah di Indonesia tidak menyetujui bentuk perkawinan di atas, karena melanggar agam dan sebagian daerah menjalankan bentuk perkawinan lari bersama, seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat Lombok NTB, yang dinamakan dengan Merarik yang artinya melarikan atau mencuri perempuan dari rumahnya di waktu malam secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua dan keluarganya. Berdasarkan hal-hal di atas, penulis akan menjelaskan tentang perkawinan merarik, dan pengertian, sejarah, cara, dan kemudian menganalisa tentang pandangan hukum Islam terhadap perkawinan merarik di Lombok Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode historis, digunakan untuk menelusuri sejarah Merarik. Dan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode wawancara. Agar studi ini lebih obyektif lagi, maka penulis memakai metode induktif, deduktif dan analisa untuk mengadakan analisa terhadap perkawinan di pulau Lombok. Setelah mengadakan penelitian dan pembahasan tentang perkawinan merarik hasil yang diperoleh adalah bahwasanya ada sebagian cara-cara merarik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Seperti acara midang, memaling, sejati, dan sorong serah bagi mereka yang menganut waktu telu. Dengan penelitian yang relatif singkat ini, diharapkan adanya kajian yang lebih mendalam tentang perkawinan adat dimana saja, untuk dapat dijadikan bahan perbandingan bagi hukum Islam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 03:39 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 03:39 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3969 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |