Jalili, Ismail (2000) FAMILY PLANNING IN INDONESIA ACCORDING TO ISLAM. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Ismail Jalili - PM - 2000)
Ismail Jalili - PM - 2000(2).pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (23MB) |
Abstract
Keluarga berencana adalah merupakan sebuah metode yang dipakai oleh sepasang suami-istri guna mengatur perencanaan kelahiran anak mereka. Program ini berfungsi untuk pencegahan kehamilan seorang ibu dengan menggunakan alat dan tekhnik khusus, bukan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah kelahiran anak apalagi untuk menggugurkan janin di dalam rahim iburrya. Keluarga berencana telah menjadi salah satu program pemerintah Indonesia, yang bertujuan mengontrol dan menahan ledakan penduduk di Indonesia. Tujuan yang sebenarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ayah, ibu dan anak mereka secara lahir maupun bathin. Hal ini adalah merupakan langkah awal pemerintah untuk mewujudkaan masyarakat yang sejahtera.. Namun dalam perkembangan selanjutnya, keluarga berencana di Indonesia cendrung berubah dari tujuan semula, hal ini dikarenakan kebijaksanaan pemerintah yang mewajibkan bagi akseptor kontrasepsi untuk membatasi jumlah anak yang akan mereka punyai, yaitu maksimal dua tiga orang anak saja. Tentunya, kebijaksanaan yang berupa kewajiban ini akan menjadi masalah yang bertentangan, kalau kita melihat kepada hakikat perkawinan menurut Islam. Sementara, kebanyakan penduduk Indonesia adalah para Muslim dan mereka adalah akseptor keluarga berencana. Kebanyakan mereka hanya memahami bahwa program ini memang memberi mereka faedah dan keuntungan, tanpa ada kemauan untuk mengetahui secara detail hukum keluarga berencana ditinjau dari kaca mata Islam. Berpijak kepada permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membahas permasalahan ini secara mendalam. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memperjelas hakekat dari keluarga berencana itu sendiri dan juga polemic yang muncul tak henti-hentinya diantara para Ulama dan tim dokter (aparatur pemerintah) mengenai jumlah anak yang boleh dipunyai oleh suami-istri berikut solusinya berdasarkan kepada Al- Qur'an dan Al-Hadits. Disamping itu, pembahasan ini bertujuan untuk memperoleh infomasi yang jelas tentang keabsahan keluarga berencana menurut hukum Islam, agar para akseptor KB yang beragama Islam dapat melaksanakannya dengan tenang tanpa diliputi keraguan dalam hati. Penulis menggunakan metode Dokumenter guna mejelaskan pengertian keluarga, hakikat dan tujuan keluarga berencana serta permasalahan-permasalahan seputar program keluarga berencana berdasarkan kepada data-data yang akurat. Ia juga menggunakan metode Observasi untuk mengamati beberapa data yang terdapat dalam dokumen lalu selanjutnya ia memakai metode Analisis untuk menganalisa tentang keabsahan program KB tersebut merujuk kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits, dengan kerangka berfikir yang bertumpuan kepada metode Inductive dan Deduktive. Dari hasil penelitian, maka terlihat jelas bahwa keluarga berencana di Indonesia tidak bertentangan dengan syari'at islam, sepanjang program ini tidak disalah-gunakan oleh umat Islam untuk melakukan perbuatan yang kurang bermoral, dan sepanjang itu tidak merusak alat-alat reproduksi suami- istri. Islam menganjurkan suami-istri untuk memiliki banyak anak, namun Islam sangat tidak menghendaki mereka untuk mempunyai anak dalam jumlah besar yang mana mereka tidak bisa mengimbanginya dengan kemampuan dalam memberikan nafkah kepada anak-anak mereka tersebut. Maka, cukup layak sekiranya suami-istri melaksanakan program ini sebagai suatu solusi untuk memudahkan mereka dalam mengatur urusan dalam rumah tangga. Apalagi, dalam kenyataannya terbukti bahwa program ini memang telah memberikan mereka keuntungan demi menciptakan keluarga bahagia yang sejahtera. Demikianlah apa yang dapat penulis ungkapkan dalam pembahasan ini. Penulis telah benar-benar berusaha untuk menyempurnakan pekerjaan ini, namun dia mengakui bahwa pembahasan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, agar pembahasan ini dapat betul-betul menjadi sempurna, maka penulis membuka pintu kritik dan koreksi seluas-luaasnya bagi para pembaca. Akhirnya. Dia berharap kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti permasalahan ini lebih akurat lagi, dan dia dia juga menganjurkan kepada para akseptor yang beragama Islam untuk hanya menggunakan alat-alat kontrasepsi yang diperbolehkan Islam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Nur Insani |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 06:20 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 06:20 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3994 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |