Search for collections on UNIDA Gontor Repository

عملية رتق غشاء البكارة في الشريعة الإسلامية ( الدراسة المكتبية )

Susanti, Ana (2008) عملية رتق غشاء البكارة في الشريعة الإسلامية ( الدراسة المكتبية ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Ana Susanti - PM - 2008)
Ana Susanti - PM - 2008.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (85MB)

Abstract

Telah timbul berbagai masalah-masalah kontemporer yang kompleks dalam kehidupan manusia, sehingga muncul pula perbedaaan pendapat para ulama dalam menentukan hukum berbagai macam masalah komtemporer tersebut. Diantaranya masalah robeknya selaput dara yang dapat disebabkan bukan hanya karena hubungan suami istri saja tetapi oleh sebab lain, hal tersebut dapat di atasi dengan melakukan operasi untuk mengembalikan keadaan selaput dara seperti semula. Selaput dara bisa robek karena beberapa sebab, diantaranya karena perbuatan yang dianggap dosa oleh syari'at dan perbuatan yang tidak dianggap dosa oleh syari'at. Sedangkan Operasi selaput dara adalah suatu tindakan untuk memperbaiki kembali selaput dara yang robek dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Operasi ini telah menyebar dengan pesat dan merupakan masalah kontemporer yang timbul saat ini. Para ulama kontemporerpun mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam menentukan hukum operasi ini karena adanya manfaat serta bahaya yang ditimbulkan dari pelaksanaan operasi tersebut. Ada yang tidak memperbolehkan secara mutlak dan ada yang memperbolehkan secara mutlak. Penulis melihat fenomena akhir-akhir ini bahwa masyarakatpun mempunyai pendapat yang berbeda-beda, sebagian masyarakat menerima dan sebagian yang lain menolak operasi ini. Dan kemungkinan adanya perbedaan ini disebabkan sedikitnya pengetahuan mereka, selain tidak adanya dalil-dalil yang banyak, yang menerangkan masalah-masalah kontemporer saat ini. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis bermaksud untuk membahas tentang operasi selaput dara menurut syariat Islam untuk mengetahui bagaimana pandangan agama Islam terhadap pelaksanaan operasi selaput dara, serta untuk mengetahui manfaat dan bahaya dari pelaksanaan operasi tersebut. Pembahasan ini adalah jenis penelitian pustaka dengan pendekatan Normatif. Untuk dapat mencapai tujuan pembahasan, peneliti berusaha mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder dengan menggunakan metode observasi dengan mengamati buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan serta data-data dari berbagai sumber. Selanjutnya pembahas menggunakan metode documenter untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Setelah data-data terkumpul maka dianalisa dengan menggunakan metode deduksi untuk menemukan hukum operasi selaput dara dalam pandangan Islam dengan merujuk kepada Al-qur'an dan Hadist, selanjutnya pembahas menggunakan cara berfikir induksi untuk menarik suatu kesimpulan. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan operasi selpaut dara membawa manfaat dan sekaligus bahaya dalam kehidupan individu maupun social. Diantara manfaat dari pelaksanaan operasi selaput dara yaitu: menutup aib, menjaga keutuhan keluarga, mencegah buruk sangka, tercapainya keadilan bagi laki-laki dan perempuan. Sedangkan beberapa bahaya yang disebabkan dari pelaksanaan operasi ini adalah diantanya: adanya dusta dan penipuan, memudahkan melakukan perbuatan dosa (zina) karena mereka tahu bahwa selaput dara dapat keinbali seperti sedia kala setelah berzina, terbukanya aurat vital serta penimpaan mudharat bagi suami wanita yang telah dioperasi. Meninjau dari manfaat serta bahaya yang ditimbulkan dari operasi ini maka dapat disimpulkan bahwa operasi selaput dara diharamkan jika sebab robeknya selaput dara adalah perbuatan yang dianggap dosa berdasarkan syari'at islam. Jika sebab robeknya selaput dara adalah perbuatan yang tidak dianggap dosa berdasarkan syari'at islam dan bukan karena pernikahan serta berat dugaan bahwa si wanita itu akan menemui kesulitan dan gangguan disebabkan adat dan kebudayaan setempat maka operasi selaput dara mesti dilakukan. Jika terkoyaknya selaput dara disebabkan hubungan seksual setelah terikat dalam tali perkawinan seperti pada wanita yang tertalak atau disebabkan perbuatan zina yang sudah masyhur di tengah masyarakat maka operasi selaput dara haram dilakukan. Jika sebabnya adalah perbuatan zina yang tidak masyhur di tengah masyarakat maka dokter dihadapkan kepada dua pilihan antara melakukan operasi selaput dara ataukah tidak, maka yang terbaik adalah tetap melakukan operasi. Demikian kesimpulan yang dicapai oleh pembahas, tetapi semua itu masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka diharapkan kepada pembahas selanjutnya untuk melakukan pembahasan yang lebih sempurna dan mendalam.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: Enjllina Vita
Date Deposited: 31 Oct 2024 06:28
Last Modified: 31 Oct 2024 06:28
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4000

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item