Wardhani, Annida (2013) نظرية الإمامة عند أبي نصر الفارابي (دراسة مكتبية). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Annida Wardhani - PM - 2013)
Annida Wardhani - PM - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Al-Faraby adalah seorang ahli filsafat Yunani yang ulung di dunia Islam, Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti; matematika, filosofi, pengobatan bahkan musik. Al-Faraby dikenal dengan "guru kedua" setelah Aristoteles dan dialah filosof Islam pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam, serta berupaya membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Islam mewajibkan kaum muslimin untuk mengangkat seorang pemimpin. Pemimpin yang dimaksud juga mencakup pemimpin politik, seperti halnya nabi Muhammad ketika di Madinah. Beliau tidak hanya sekedar utusan Allah tetapi juga sebagai seorang pemimpin Negara Madinah. Islam adalah aqidah spiritiual sekaligus aqidah politik, dengan demikian hanya Islam yang memiliki konsep yang jelas membawa kepemimpinan politik tersebut menuju kepemimpinan akhirat dengan tetap menjamin tercapainya kemaslahatan umum di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mengkaji konsep kepemimpinan menurut Fiqh Politik Islam dan Pemikiran Abu Nashr al-Faraby, untuk dapat diterapkan dalam kehidupan politik saat ini. Adapun jenis penelitian ini merupakan kajian pustaka. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dokumenter baik dalam bentuk jurnal atau buku. Peneliti juga menggunakan metode historis untuk mengetahui riwayat hidup Abu Nashr al-Faraby. Sedangkan untuk menganalisa data, peneliti menggunakan metode deskriptif dan analisis, untuk mendeskripsikan serta menganalisa konsep kepemimpinan al-Faraby. Dalam pandangan al-Faraby seorang pemimpin memiliki kedudukan penting sebagaimana terlihat dalam karnyanya "Kota Utama". Fungsi pemimpin ibarat jantung bagi tubuh yang menjadi sumber bagi aktifitas, sumber peraturan dan keselarasan hidup dalam masyarakat, oleh karena itu ia harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Al-Faraby mengambarkan kemungkinan adanya sekelompok orang yang mengajukan diri serta menunjukan kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan menjadi pemimpin yang utama. Pengangkatan pemimpin yang berada pada tingkatan kedua (pemimpin yang berkuasa dan dikuasai) dapat terjadi, asalkan memiliki kualitas serta mengetahui hukum- hukum yang digariskan penguasa yang utama. Disamping memiliki kebajikan (kearifan) dan pandangan-pandangan yang baik, juga memiliki kemampuan persuasive dan representasi imajinatif. Jika tidak, maka para filosof bisa diangkat menjadi seorang pemimpin. Al-Faraby juga menegaskan bahwa apabila suatu saat tidak lagi ditemukan filosof dengan kriteria kepemimpinan tersebut, maka sebuah negara akan hancur karena kehilangan nilai-nilai utamanya. Dengan kajian sederhana ini, peneliti berharap akan ada peneliti selanjutnya yang meneliti secara lebih rinci dan mendalam mengenai konsep kepemimpinan, dan besar harapan agar penelitian ini bisa bermanfaat dan menjadi sumbangan berarti bagi umat Islam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 07:11 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 07:11 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4025 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |