Hakim, Rahmat (2011) نظرية الخراج عند يحيى بن آدم والإمام الماوردي (دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Rahmat Hakim - HES - 2011) Rahmat Hakim - HES - 2011.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB)

Abstract

Keagungan peradaban Islam pada abad 618 merupakan sebuah keniscayaan tak terbantahkan. Diawali dengan terbentuknya Daulah Islamiyyah madinah, Daulah Islamiyyah khulafa'urrasyidin, Daulah Umayyah, Daulah Abbasiyyah berakhir dengan Daulah Turki Utsmani. Hal ini berimplikasi terhadap terciptanya prinsip-prinsip sistem dasar kenegaraan, khususnya bidang keuangan negara (sistem fiskal dan moneter) pada masa itu. Adanya pengaturan terhadap pemasukan keuangan negara merupakan salah satu. bukti terciptanya prinsip sistem dasar keuangan negara di masa itu. Akan tetapi berbagai permasalahan terjadi seiring dengan berjalannnya waktu, dimulai dari runtuhnya Daulah Islamiyyah yang menjadikan negara negara Islam terpecah belah sehingga berimplikasi pada terjadinya perbedaan yang mendasar antara negara-negara Islam dalam kebijakan kebijakan kenegaraannya, khususnya di bidang kharaj. Bahkan kebijakan kebijakan negara tersebut sudah tidak berlandasakan kepada al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Saw. Melalui karyanya kitab al-Kharaj dan al-Ahkam Sulthaniyyah, Yahya Ibnu Adam dan Imam al-Mawardi mengemukakan pendapatnya terkait kharaj dengan menjelaskan konsep ideal (ma yajibu an yakun) dalam hubungannya dengan persoalan-persoalan seputar kharaj serta memberikan saran-saran konkret mengenai konsep serta aplikasinya pada suatu negara. Guna tercapainya tujuan negara yaitu kemakmuran dan kesejahteraan negara (rafahiyyah Dauliyyah) dan masyarakat (rafahiyyah ijtimaiyyah). Untuk mengetahui apa dan bagaimana konsep kharaj menurut Yahya Ibnu Adam dan Imam al-Mawardi, digunakan penelitian berjenis literatur dengan metode dokumenter dalam pengumpulan data, pendekatan historis digunakan untuk mengetahui biografi kedua tokoh tersebut serta pemikirannya di bidang ekonomi terutama mengenai kharaj. Dalam menganalisa data-data yang terkumpul digunakan metode deduktif, metode metode induktif, metode analisis content, metode biografi, agar tercapai suatu penelitian yang baik dan benar, dan diakhiri dengan metode deskriptif analisis komparatif dimana data yang terkumpul dianalisis kembali untuk mengadakan perbandingan pendapat antara kedua tokoh tersebut sehingga diketahui persamaan dan perbedaan pendapat keduanya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keduanya mempunyai persamaan pandangan mengenai definisi, ukuran, legalitas penjualan tanah kharaj, kriteria petugas kharaj, serta pemasukan negara meliputi; ghanimah, fai, zakat, shadaqah, kharaj, jizyah, ushr, wakaf dan pemasukan lainnya. Dan perbedaan pandangan mengenai pembagian tanah, legalitas muslim membeli tanah kharaj, faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah, metode penarikan, dan legalitas mendirikan bangunan di atas tanah kharaj. Dengan ini, nampaknya penulis lebih condong terhadap pemikiran kharaj Imam al-Mawardi dengan berbekal pemikirannya yang futuristic dan relevan untuk diterapkan pada konteks kekinian. Hal ini tidak lepas dari perkembangan sosial masyarakat serta kopleksitas permasalahan yang terjadi pada masa Imam al Mawardi khususnya dalam hal yang berkaitan dengan kharaj, sehingga berpengaruh terhadap pemikirannya yang komprehensif. Dengan kajian yang sederhana ini, penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya secara lebih rinci dan lebih mendalam mengenai kharaj. Besar harapan agar penelitian ini bermanfaat dan menjadi sumbangan yang berarti bagi umat Islam.

View more statistics

View Item