Ramdhani, Rahmat (2009) حُجِّيَةُ تِلْفَازِ الدَّائِرَةِ الْمُغْلَقَةِ فِي إِثْبَاتِ جَرِيمَةِ الزِّنَا عِنْدَ التَّشْرِيعِ الْجِنَائِي الإِسْلَامِي. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Rahmat Ramdhani - PM - 2009) Rahmat Ramdhani - PM - 2009.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (99MB)

Abstract

Islam mengibaratkan perbuatan zina sebagai suatu kejahatan yang melanggar hukum dan mempunyai hukuman yang sangat pedih. Dan untuk membuktikan perbuatan keji tersebut, Islam mensyaratkan syarat-syarat yang banyak, diantaranya adalah semua saksi harus melihat langsung perbuatan zina tersebut dengan mata kepala mereka sendiri. Akan tetapi masih banyak dari umat Islam yang melakukan hubungan seperti layaknya suami istri tanpa akad yang sesuai syariat Islam atau kita sebut berzina. Perbuatan keji tersebut dilakukan di tempat-tempat yang tersembunyi dan tertutup, seperti di hotel-hotel, rumah sewaan dan lain sebagainya. Maka, di zaman sekarang seorang yang melakukan zina pun semakin pintar dalam melakukan perbuatannya, maka kita kesulitan dalam memenuhi salah satu syarat dari saksi yaitu melihat masuknya alat kelamin laki-laki ke alat kelamin perempuan dengan mata kepala. Seiring perkembangan zaman maka alat teknologi yaitu kamera CCTV (Closed Circuit Television) sangat membantu sekali dalam kesaksian zina. Dalam hal ini penulis bermaksud membahas tentang cara kerja kamera CCTV untuk membuktikan ke-validitas-annya, dan membahas tentang kekuatan hukum kesaksian kamera CCTV dalam penetapan hukuman zina menurut hukum pidana Islam. Penelitian ini adalah penelitian literatur atau kajian pustaka, yaitu dengan mengkaji sumber-sumber pustaka untuk mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Agar pembahasan lebih mendalam dan untuk mencapai tujuan pembahasan, penulis berusaha mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi yang merupakan langkah awal untuk menjajaki, melihat dan mendapatkan data yang diperlukan dengan cara mengamati secara intensif buku-buku dan sumber-sumber data yang lain. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode induktif; yaitu mengambil kesimpulan tentang kekuatan hukum kesaksian kamera CCTV (Closed Circuit Television) dalam penetapan hukuman zina. Metode deduktif, yaitu memaparkan pengertian syarat-syarat dalam saksi-saksi zina, dan pengertian cara kerja kamera CCTV (Closed Circuit Television). Dalam studi ini penulis menyimpulkan bahwa kekuatan hukum pada kesaksian CCTV atau video adalah lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat, sebab CCTV adalah hanya sebagai media penghantar dan sangat memungkinkan untuk direkayasa. Walaupun dengan memanggil 4 orang saksi antaranya pakar video, pakar grafic, pakar suara (dubbing), pakar komputer atau pakar handphone, mereka ini menggunakan kepakaran yang ada pada mereka untuk membuktikan perlakuan zina itu. Sebab dalam islam memerlukan 4 orang saksi yang boleh dipercayai untuk membuktikan perlakuan itu. Asasnya hukuman rajam bagi pezina harus dibuktikan dengan benar, karena syari'at Islam tidak menjatuhkan hukuman kepada seseorang, selama masih ada keragu-raguan. Studi ini hanya membahas satu titik dalam kesaksian zina, yaitu dengan menggunakan kamera CCTV dalam penetapan hukuman zina menurut hukum pidana Islam. Untuk itu penulis yang akan datang diharapkan untuk mengkaji beberapa titik lainnya yang belum sempat terungkap dalam studi ini.

View more statistics

View Item