Suhairy, Azizah Munawwarah (2006) تحليل تطبيق الاستنساخ البشري في الحكم الإسلامي ) دراسة مكتبية ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Azizah Munawarah Suhairy - PM - 2006) Azizah Munawwarah Suhairy - PM - 2006.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (94MB)

Abstract

Allah telah nenciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Tahap penciptaan manusia telah diatur, mulai dari pembuahan oleh sel sperma dan sel telur, kemudian menjadi segumpal darah, hingga menjadi embrio. Allah juga memuliakan manusia dengan kemuliaan yang sempurna, menghiasinya dengan akal, dan memberinya pengetahuan yang banyak. Seiring dengan perkembangan zaman, maka ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin pesat berkembang. Salah satu dari perkembangan teknologi ini yaitu adanya penemuan teknik penggandaan pada manusia tanpa melalui proses pembuahan yang dinamakan dengan kloning. Dalam hal ini sel sperma tidak dibutuhkan, cukup dengan menggunakan sel telur. Dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui secara mendalam pendapat-pendapat yang ada seputar pelaksanaan kloning ini, bagaimana jika manusia dijadikan objek dalam hal ini, lalu bagaimana dengan perkawinan yang mana Allah telah menentukan bahwa anak itu ada setelah perkawinan, apa saja manfaat dan bahaya yang dapat kita ambil dari teknik ini? Lalu, bagaimana pelaksanaan kloning ini dalam hukum Islam? Dalanı pembahasan ini pembahas menggunakan Study Literatur dengan pendekatan Nermative. Untuk pembahasan lebih mendalam dan dapat mencapai tujuan latar belakang bahasan, penulis berusaha mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data tersebut penulis menggunakan metode Observation Method dengan mengamati secara intensif buku-buku dan sumber data lainnya. Selanjutnya penulis menggunakan metode Documentary Method. Setelah data terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan cara berfikir induktif untuk menemukan hukum kloning manusia dalam Islam dan metode deduktif digunakan untuk menarik kesimpulan. Agar analisa yang disampaikan lebih mendalam penulis melanjutkan analisanya dengan Deskripition anlysis content. Maka dalam kajian ini penulis menemukan beberapa poin penting bahwasanya pelaksanaan praktek kloning pada manusia menimbulkan berbagai macam pendapat dari para ulama. Kloning dipandang immoral karena telah menggunakan manusia sebagai objek penelitiannya. Allah telah memerintahkan pada kita untuk menikah agar kita bisa mendapatkan keturunan yang sah, dan kloning bisa saja merusak institusi perkawinan yang telah ditetapkan, karena anak bisa didapatkan tanpa harus menikah terlebih dahulu. Kloning juga mempunyai beberapa manfaat seperti bisa menyediakan organ tubuh yang diperlukan untuk transplantasi, membantu pasangan yang tidak subur, mendeteksi penyakit keturunan dll. Disamping itu bahaya kloning manusia yang harus kita ketahui yaitu menafikkan sunah berpasangan, menghilangkan nasab anak hasil kloningan, rentan terhadap penyakit, dll. Karena bahayanya lebih banyak daripada manfaatnya maka syariat Islam menetapkan bahwasanya kloning haram hukumnya jika diterapkan pada manusia. Tapi, jika kloning dilakukan hanya pada bagian tubuh tertentu saja, seperti hati, ginjal, untuk transpalantasi maka syari'ah membolehkannya. Disamping itu ada juga ulama yang berpendapat bahwa kloning sama dengan bayi tabung, sehingga teknik kloning pada manusia diperbolehkan selama selnya diambil dari pasangan suami istri yang sah. Demikianlah kesimpulan yang dikaji oleh penulis setelah melakukan pembahasan, tetapi ini semua masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karenanya diharapkan kepada pembaca dan peneliti selanjutnya untuk dapat menyempurnakan penelitian yang lebih sempurna dan mendalam.

View more statistics

View Item