Ramadhani, Dewi (2015) شبه عدة الرجل دراسة حالة في قرية سامبيريجو مانتينجان نجاوي العام ٢٠١٤-٢٠١٥ م. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Dewi Ramadhani - PM - 2015)
Dewi Ramadhani - PM - 2015.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
'iddah adalah jenjang waktu yang ditentukan untuk menanti kesucian dari pengaruh hubungan suami istri setelah sang istri diceraikan atau ditinggal mati suami, yaitu waktu yang biasa dipikul oleh istri setelah putus ikatan pernikahan karena dikhawatirkan terjadi kesyubhatan dalam pengaruh hubungan kelamin atau yang sesamanya seperti bermesra-mesraan dengan pria lain jika ia segera menikah. Masa 'iddah hanya berlaku bagi istri yang telah didukhul, sedangkan bagi istri yang belum didukhul dan putusnya bukan karena kematian suami, maka tidak berlaku baginya masa 'iddah. Telah disebutkan bahwa 'iddah adalah sebuah konsekuensi seorang wanita akibat perceraian atau kematian suaminya. Pemberlakuan 'iddah bagi wanita sudah sangat jelas dijelaskan dalam Al-Qur'an, Hadist. Akan tetapi, pemberlakuan iddah tidak hanya berlaku bagi seorang perempuan saja. Dalam beberapa kasus 'iddah juga berlaku bagi laki-laki. Walaupun hal tersebut bukan berarti iddahnya laki-laki sama seperti 'iddah nya perempuan. Seorang laki-laki yang telah bercerai tidak boleh menikah lagi sampai selesai masa 'iddah istrinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat desa Sambirejo Mantingan Ngawi tentang 'iddah laki-laki dengan harapan dapat menjadi sumbangsih pemikiran bagi masyarakat desa Sambirejo khususnya dalam upaya peningkatan pemahaman tentang fiqh Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi untuk mengetahui keadaan desa Sambirejo Mantingan Ngawi, wawancara untuk menanyakan seberapa jauh pemahaman warga desa Sambirejo tentang 'iddah laki-laki, teknik dokumenter untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan desa Sambirejo Mantingan Ngawi. Sedangkan analisis datanya adalah analisis data model Miles dan Huberman yang mencakup tiga langkah penelitian yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa Sambirejo tidak memahami 'iddah laki-laki. Sehingga banyak dari penduduk desa Sambirejo yang menikah setelah bercerai tanpa menunggu masa 'iddah istrinya selesai. Sedangkan sebagian penduduk yang paham akan 'iddah laki-laki menjelaskan bahwa 'iddah laki-laki ada pada dua mani'syar'i yaitu Pertama, jika seorang laki-laki mencerai isterinya dengan talak raj'i lalu dia ingin menikah dengan perempuan yang semahram dengan isterinya, semisal saudara perempuan isteri, maka si laki-laki tidak boleh menikah dengan perempuan tersebut sampai masa 'iddah isteri yang dicerai selesai. Kedua, jika seorang laki-laki memiliki empat isteri, lalu dia mencerai salah satu isterinya dan ingin menikah dengan perempuan yang kelima maka dia harus menunggu masa 'iddah isteri yang dicerai selesai. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada seluruh penduduk desa Sambirejo, bapak modin dan kepala desa Sambirejo untuk lebih memahami fiqh Islam khususnya untuk masalah fiqh 'iddah. Sehingga tidak terjadi percampuran nasab dan pernikahan sebelum selesainya masa 'iddah.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 02 Nov 2024 06:47 |
Last Modified: | 02 Nov 2024 06:47 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4157 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |