Zarkasyi, M Badruddin (2005) الصيام عند الديانة الكاثوليكية و الديانة الإسلامية ( دراسة المقارنة ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (M Baharuddin Zarkasyi SAA - 2005) M Bahruddin Zarkasyi - SAA - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (10MB)

Abstract

Sesunguhnya puasa adalah merupakan bagian dari fitrah manusia sebagai upaya melepaskan diri dari belenggu kesenangan duniawi. Di dalam kehidupan keagamaan Puasa termasuk salah satu sarana pendidikan yang agung yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk karakter hidup manusia. Maka tak dapat disangkal puasa merupakan fenomena disetiap agama, karena hampir setiap agama memiliki ajaran tentang puasa, hanya saja mengenai pengertian, tujuan, peraturan, cara mengerjakan, jumlah, dan lamanya agak berbeda, sesuai dengan keyakinan dan ajaran agama masing- masing. Sebelum kedatangan agama Islam telah berkembang agama Kristen yang terbagi menjadi tiga kelompok, satu diantaranya adalah Katholik. Didalam agama Katholik juga memiliki ajaran puasa yang sampai sekarang masih dilaksanakan, Akan tetapi ajaran puasa antara agama Katolik dan agama Islam memiliki cara dan aturan tersendiri. Maka atas dasar latar belakang tersebut penulis berusaha melakukan kajian tentang puasa dalam agama Katholik dan agama Islam dengan tujuan untuk mengetahui titik persamaan dan perbedaan diantara keduanya. Dalam kajian ini penulís menggunakan beberapa metode yaitu Metode Deduktif, alat ini digunakan untuk menjelaskan data yang telah diperoleh penulis dari mulai yang global kepada yang lebih rinci. Metode Diskriptif-Komparatif, alat ini digunakan penulis untuk mendiskripsikan dan membandingkan data-data yang telah ada untuk diambil titik persamaan dan perbedaan diantara keduanya. Kemudian Metode Induktif, digunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan. Setelah melakukan pembahasan ini penulis sampai pada kesimpulan bahwa keduanya memiliki perintah puasa wajib. Tetapi puasa yang dilaksanakan agama Katholik pada masa ini dari aturan dan pelaksanaannya tidak memiliki dasar yang kuat didalam Injil, Yesus sendiri tidak menerangkan secara rinci tata cara dan aturan puasa. la hanya memberikan ungkapan bahwa murid-muridnya kelak akan melaksanakan puasa setelah ia wafat. Maka kemudian Gereja Katholik membuat undang-undang puasa sebagai realisasinya. Dikarenakan tidak adanya peraturan yang tetap dalam berpuasa maka dari waktu kewaktu Gereja Katholik selalu melakukan perubahan aturan puasa. Walaupun ada perintah Puasa Wajib tapi sifatnya adalah sebagai anjuran, dalam prakteknya tidak dimaksudkan sebagai paksaan dan memang baru bernilai kalau dilakukan secara sukarela, juga tidak dilakukan sebagai penambahan pahala. Sedang puasa didalam Islam merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dan larangan keras bagi mereka yang meninggalkan kecuali yang berhalangan dan harus mengganti dilain waktu, atau membayar fidyah untuk fakir miskin. Puasa didalam Islam memiliki dasar yang kuat didalam Al Quran dan tidak pernah mengalami perubahan dari awal hingga sekarang seluruh aturannya dikerjakan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Walaupun sifatnya wajib dan sedikit memaksa tapi setiap muslim selalu meniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT demi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepadaNya. Dan Allah SWT akan memberikan pahala ibadah puasa yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridhaNya. Akhirnya penulis sangat sadar atas sekian kekurangan dan keterbatasan dalam pembahasan ini yang masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh sebab itu penulis berharap ada penulis selanjutnya yang membahas permasalahan tersebut dan melengkapi kekurangan yang ada. Semoga kajian sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Amin.

View more statistics

View Item