Nuraini, Eni (2005) الوقف النقدي في الحكم الإسلامي (دراسة مكتبية). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Eni Nuraini - PM - 2005) Eni Nuraini - PM - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB)

Abstract

Wakaf Tunai merupakan salah satu Ibadah yang disyariatkan agama Islam kepada kaum muslimin dan muslimat dengan menahan harta untuk diwakafkan dan menyedekahkan manfaat dijalan Allah. Wakaf juga merupakan salah satu lembaga sosial ekonomi Islam yang memiliki potensi yang besar dan mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan masyarakat bahkan dalam pembangunan peradaban manusia. Dengan semakin majunya zaman, maka muncullah wakaf dalam bentuk baru yaitu wakaf tunai atau wakaf produktif yang merupakan wakaf benda bergerak yang belum dikenal oleh masyarakat luas secara keseluruhan. Karena, pada umumnya masyarakat hanya mengenal wakaf benda tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang didirikan untuk keperluan pendidikan (Sekolahan, Universitas) dan Ibadah (Masjid). Wakaf tunai dikelola secara produktif untuk kegiatan-kegiatan ekonomi yang bernilai tinggi dan hasilnya digunakan untuk kesejahteraan umat dan meminimalkan tingkat kemiskinan dan pengangguran dalam masyarakat. Para ulama berselisih pendapat tentang hukum wakaf tunai karena, syarat dari harta yang diwakafkan harus tahan lama dan kekal zatnya sehingga mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat. Sedangkan uang akan habis ketika dibelanjakan. Untuk itulah penulis membahas masalah ini dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh dan jelas tentang pandangan wakaf tunai dan hukumnya dalam perspektif hukum Islam. Adapun jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian literatur yaitu dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan judul diatas. untuk mencpai tujuan tersebut penulis menggunakan pendekatan normative sosiologis yaitu menjelaskan dan memahami dari segi agama yang dikaitkan dengan kehidupan keagamaan masyarakat dan mengambil keputusan dengan membandingkan pendapat para ulama, juga Methode Documenter untuk mengumpulkan data yang sesuai dan berhubungan dengan judul, juga methode Observasi untuk mengumpulkan dan melihat secara jelas serta cermat tentang masalah yang diteliti. Dan untuk menjawab serta memperjelas pembahasan, maka penulis menggunakan methode berfikir induktif yaitu menerangkan teori yang khusus menjadi lebih umum, dan juga menggunakan methode berfikir deduktif untuk menarik kesimpulan dari permasalahan tersebut yang kemudian dianalisa dengan methode analisis deskriftif untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih mendalam dan mendetail. Dan dalam kesimpulannya, penulis mengetahui bahwa wakaf tunai adalah penyerahan hak milik berupa uang tunai kepada seseorang atau nadzir dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan syariat Islam dengan tidak mengurangi ataupun menghilangkan jumlah pokoknya. Hukum wakaf tunai menurut pendapat para ulama yaitu mubah dan haram. wakaf tunai dalam hukum Islam yaitu dibolehkan dengan syarat nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan. Dan sebaliknya hukumnya menjadi haram apabila nilai pokok dari uang wakaf tersebut terkurangi dan tidak kekal. Maka, untuk menjaga kelestarian dan keamanan dari wakaf tunai dibutuhkan nadzir yang profesional yang mampu menjaga dan mengelola wakaf tersebut sehingga bermanfaat bagi kemaslahatan dan kesejahteraan umat. Penulis mengakui keterbatasan kajian ini dan berharap akan ada kajian lebih lanjut yang akan menyempurnakan kajian tentang wakaf tunai dalam perspektif Hukum Islam secara lebih mendetail dan lebih lengkap sehingga dapat memberikan masukan bagi para muslimin, khususnya dalam masalah Wakaf Tunai.

View more statistics

View Item