Alfarisi, Salman (2012) میراث المفقود في القانون المدني الإندونيسي عند الفقه الإسلامي ) دراسة نقدية ). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Salman Alfarisi - PM - 2012)
Salman Alfarisi - PM - 2012.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Masalah warisan merupakan salah satu masalah yang penting di masyarakat, karena menyangkut harta peninggalan yang di tinggalkan si mayit. Dan salah satu syarat dalam warisan adalah seseorang yang menjadi ahli waris adalah seseorang yang pada saat si pewaris meninggal dunia jelas hidupnya. Seperti yang terjadi pada mafqud, bahwasanya mafqud adalah orang yang telah meninggalkan tempat tinggalnya dengan sengaja atau tidak sehingga tidak di ketahui kabar beritanya apakah masih hidup atau sudah meninggal. Dalam hal ini menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan pembagian warisan serta banyak terjadi perselisihan, baik dalam undang-undang Negara atou antara para ulama dalam menetapkan hukum bagi mafqud apakah mendapatkan bagian atau tidak dalam harta warisan serta bagaimana kedudukan hartanya. Berdasar prespektif di atas, dalam tulisan ini penulis mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan hukum waris orang hilang yang ada di undang-undang dengan berkaca pada pendapat para Ulama-ulama fiqh untuk mengetahui kelengkapan atou kekurangan yang ada pada undang-undang tersebut. Penelitian ini adalah penelitian literatur yaitu penelitian dengan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan judul diatas. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan pendekatan normatif dimana pembahasannya berlandaskan pada Alqur'an dan Hadis, dan beberapa pendapat ulama. Untuk mencapai tujuan pembahasan, penulis berusaha mengumpulkan data-data baik primer atau sekunder, Sedangkan untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode induktif, yaitu dengan mengumpulkan data-data tentang judul di atas kemudian mengambil kesimpulan secara umum. Dan metode deduktif, yaitu mengumpulkan data-data secara umum untuk di ambil kesimpulan secara khusus. Dan menggunakan analisis deskriptif untuk menarik kesimpulan. Dengan menggunakan metode di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dalam konteks Undang undang Negara Indonesia, mafqud memiliki pengertian yang kurang jelas apa bila berkaca mata kepada Fiqh Islam, karena tidak menerangkan sebaba-sebab kepergianya dan keterangan yang jelas bagi keluarga yang di tinggalkan akan tetapi dalam fiqh islam di terangkan dengan jelas sebab- sebab dan keteranganya yang jelas kepada keluarga yang di tinggalkanya seperti untuk berperang atau berdagang dsb, dari keterangan tersebut bisa di perkirakan pencarian tentang orang hilang tersebut dan begitu pula dalam menentukan pencarian orang tersebut dalam undang-undang memakan waktu yang panjang dengan menjalani tiga proses pemangilan dan di setiap pemangilan wajib di publikasikan lewat surat kabar dan jarak antara 1 pemangilan ke pangilan berikutnya adalah 3 bulan, akan tetapi dalam fiqh islam tidak memakan banyak waktu dan di serahkan seluruh keputusanya kepada ijtihad para hakim. Demikanlah hasil penelitian ini. Penulis sadar bahwa hasil penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Meskipun bahasan ini jauh dari kesempurnaan, penulis berharap bahasan ini bisa memberikan sedikit masukan positif didalam permasalahan warisan mafqud menurut Syariah Islam. Akhirnya, kepada penulis yang akan datang diharapkan untuk memperluas kajian ini.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 290 - Agama lainnya > 297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 03:22 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 03:22 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4269 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |