Chotimah, Siti Chusnul (2004) الخلع عند الإمام الشافعي والإمام أبي حنيفة ) دراسة مقارنة ). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Siti Chusnul Chotimah - PM - 2004)
Siti Chusnul Chotimah - PM - 2004.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) |
Abstract
Sesungguhnya thalak adalah hak seorang suami. Tetapi adakalanya isteri membenci suaminya. Dan kebencian terkadang semakin membesar perpecahan semakin sangat, penyelesainnya menjadi sulit, kesabaran menjadi hilang dan hilang ketenangan, cinta dan kasih sayang, dan kemauan menunaikan kewajiban yang menjadi sendi-sendi kehidupan keluarga. Sehingga kehidupan rumah tangga tak dapat berdamai lagi, Dan telah diketahui bahwa masyarakat Indonesia mayoritas bermadzhabkan Syafi'i sebagaimana diketahui pula bahwa Imam Abu Hanifah merupakan Imam Fiqih yang terkenal dengan Imam ahlu ra'yi. Berdasarkan pemikiran diatas maka penulis berkeinginan untuk membahas tentang pendapat Imam Syafi'i dan Imam Hanafi dalam masalah Khulu. Lalu membandingkan pendapat kedua Imam, secara terperinci tentang pengertian khulu, rukun, barang tebusan dalam khulu, dan akibat khulu. Sebelum mengadakan perbandingan penulis memaparkan kehidupan kedua Imam dan khulu secara umum sebagai landasan teori Kajian ini merupakan kajian literer dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu untuk mencari data tentang Imam syafi'i dan Imam Hanafi tentang Khulu Sedangkan dalam analisa data menggunakan beberapa metodologi kajian ilmiah. Pertama deskriptif yang dipergunakan untuk menyajikan pendapat kedua Imam, kedua content analysis yang dipergunakan untuk menganalisa data-data yang telah ada. Ketiga komparatif digunakan untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara pendapat Imam Syafi'i dan Imam Hanafi tentang berbagai masalah khulu' Dalam kajian ini penulis mendapatkan bahwa disana terdapat banyak persamaan dan perbedaan antara pendapat kedua Imam. Diantara persamaannya: tentang pengertian khulu, hukum khulu, barang tebusan. Dan diantara perbedaannya adalah tentang rukun, menurut Imam Syafi'i khulu mempunyai lima rukun dan menurut Imam Hanafi mempunyai satu rukun dan lafadznya khulu' menurut Imam syafi'i ucapan thalak dengan jelas atau perumpamaan disertai niat, sedangkan Imam Abu Hanifah berlepas diri, thalak, berpisah, redaksi jual dan beli Apabila tebusan khulu bukan dari harta yang bermanfa'at, Syafi'i mengatakan wanita tersebut harus membayar seharga mahar mitsilnya, bertentangan dengan Imam Hanafi yang mengatakan khulu' tersebut jatuh tanpa barang tebusan Demikianlah kesimpulan yang dicapai penulis setelah melakukan pembahasan, bagaimanapun juga hal ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu diharapkan kepada para pembahas selanjutnya untuk dapat melakukan. pembahasan yang lebih sempurna dan mendalam 3 92 C
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X0 – Islam Umum > 2X0 - Islam Umum 23rd Dewey Decimal Classification > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 07:01 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 07:01 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4283 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |