Sholihin, Moh. Nuh (2002) عقوبة الاغتصاب في الحكم الجنائي الإندونيسي في نظر الحكم الجنائي الإسلامي. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Moh. Nuh. Sholihin - PM - 2002) Moh. Nuh. Sholihin - PM - 2002.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB)

Abstract

Manusia adalah Salah Satu Ciptaan Allah SWT di dunia, dan Allah Memuliakan Manusia dengan ciptaan yang sempurna dan meninggikan derajatnya atas makhluk lain dengan pemberiaan akal, fitrah, indra dan petunjuk agar manusia dapat menjalankan tugas khalifah dan pengabdian kepada Allah SWT dengan baik. Maka nilai kemanusiaan dan martabat manusia yang selalu ingin hidup secara tentram, aman, damai dan berkeadilan dalam artian tidak di ganggu oleh perbuatan jahat. Namun pada kenyataannya kejahatan itu telah ada di dunia ini bersama-sama dengan adanya Manusia, dan Kehendak untuk berbuat jahat Inheren dalam Kehidupan Manusia, meski demikian upaya-upaya manusia untuk Meminimalisir kejahatan tersebut telah dilakukan, baik yang bersifat Preventif maupun Represif. Kajian ini bermaksud mengulas masalah Sanksi bagi Pemerkosa menurut Perspektif Undang-undang Hukum Pidana yang Berlandaskan pada KUHP Indonesia dan menurut Syari'at Islam dimana segala permasalahan dalam Islam Berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadits. Selanjutnya Penulis akan Membandingkan Kedua Hukum tersebut untuk mengetahui sisi Persamaan dan Perbedaan yang ada dalam masalah Tindak Pidana Perkosaan. Dalam Pembahasan Literer tentang Tindak Pidana Perkosaan, Syarat dijatuhinya sanksi dan jenis sanksinya ini, penulis menggunakan metode induktif dengan cara menggeneralisasikan fakta-fakta atau masalah-masalah yang konkret diantara kedua hukum tersebut kemudian menarik sebuah kesimpulan. Selain itu penulis juga menggunakan metode Deduktif untuk menganalisa ketentuan-ketentuan yang terdapat pada pasal-pasal KUHP dan yang terdapat dalam Al-Qu'an dan Al-Hadits, dan menjadikannya tolak ukur untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang sanksi terhadap tindak pidana perkosaan menurut perspektif KUHP Indonesia dan Syri at Islam, kemudian untuk mengungkapkan sisi persamaan dan perbedaan keduanya penulis menggunakan metode Komparatif.dan untuk tercapainya suatu kesimpulan yang benar penulis menggunakan metode analisa. Selain itu, penulis juga menggunakan metode observasi yaitu metode yang digunakan untuk meneliti dari sumber-sumber yang didapat tentang pendapat hukum dalam masalah tindak pidana pemerkosaan. Juga metode dokumen yaitu metode yang digunakan sebagai metode untuk mengupas tentang hukum pemerkosaan. Dari kajian sederhana ini diketahui bahwa terdapat Persamaan dan Perbedaan dalam Syarat-syarat dijatuhinya Sanksi dan Sanksi Tindak Pidana Perkosaan menurut Kedua Hukum tersebut. Diantaranya menurut KUH Pidana Indonesia bahwa Syarat dijatuhinya Sanksi terhadap Pelaku Pidana harus ada sadikitnya dua alat bukti dari lima macam alat pembuktiaan yang sah, dan bagi pelaku Pidana Perkosaan tersebut dipidana dangan Sanksi Dua Belas Tahun Maximal. Sedangkan Menurut Hukum Islam bahwa pelaku Tindak Pidana Perkosaan tidak disanksi sampai adanya bukti dari salah satu empat macam bukti yang sah, dan Sanksi bagi pelakunya dibagi menjadi Dua macam yaitu Bagi mereka yang sudah Nikah dirajam atau dilempar dengan batu sampai mati dan bagi mereka yang belum Nikah Dicambuk Seratus kali dan Diasingkan selama setahun.Adapun persamaan dari Kedua Hukum tersebut adalah Bahwa KUHP Indonesia dan Hukum Islam menitikbratkan terhadap adanya Kesaksian dan Pengakuan, karena keduanya termasuk Bukti yang Kuat dari Bukti-bukti yang lainya, walaupun masih ada Perbedaan diantara keduanya dalam jumlah Kesaksiannya. Adapun Persamaan dalam masalah sanksinya, masing-masing dari kedua Hukum tersebut memberikan Sanksi bagi Pelaku Pidana Perkosaan. Dan Akhirnya dari kajian yang sangat sederhana ini, Penulis sangat mengharapkan kepada para Pembaca untuk memberi Analisa, Kritik dan Saran dari Kelemahan-kelemahan pada sisi Keilmiahan, Bahasa dan Metodologi pada kajian ini yang semuanya itu karena Keterbatasan Penulis belaka bukan karena yang lainnya. Semoga Allah Selalu memberikan Petunjuk Kepada jalan Kebaikan dan Meridhoi segala usaha kita, Amin.

View more statistics

View Item