Rosyid, Supriyadi (2005) العقل والوحي عند حسن البنا. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Supriyadi Rosyid - SAA - 2005)
Supriyadi Rosyid - SAA - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) |
Abstract
Islam adalah agama unuversal yang mencakup seluruh aspek kehidupan, dan agama yang benar, kekal serta relevan dengan akal pada setiap zaman dan tempat, senerasi dan suku. Dan sesungguhnya pembinaan kehidupan masyarakat menuju kehidupan islami adalah tanggung jawab setiap umat, maka setiap muslim haruslah menggunakan hidayah al-Qur'an dan akalnya untuk memahami ajaran agamanya dengan paham yang benar sehingga akal dan wahyu tidak saling bertentangan tetapi saling menguatkan satu sama lainnya, dalam hal ini umat Islam mempunyai peranan yang dominan, maka dari sini membutuhkan upaya yang tepat dalam pemurnian ajaran-ajaran Islam dan pengaplikasikannya pada seluruh aspek kehidupan tampa mengesampingkan pandanagan akal, dan tampaklah seorang yang sangat berperan dalam hal ini, ia adalah Hasan Al-Banna, ia adalah dai dan reformis pada abad 20 M, yang mencoba untuk memurnikan ajaran ajaran Islam yang berdasarkan pada al-Qur'an dan sunnah Rosulullah SAW serta memperhatikan pula aspek pendidikan akal Atas dasar hal tersebut, maka pembahas ingin mencoba untuk mengungkap tentang kepribadian Hasan Albanna serta pandangannya tentang akal dan wahyu. Dalam melaksankan kajian ini, penulis menggunakan metode deskriptif guna mengungkap riwayat hidup Hasan Al-banna dan kemudian menggunakan metode analitik untuk menyingkap kedudukan akal dan wahyu, pengaruhnya, wilayah kerjanya dan pandangannya. Dari kajian yang sangat sederhana ini diketahui bahwa Hasan Al-banna adalah da'i reformis yang berorientasi kepada masa silam (salafusholeh) dari zaman nabi Muhammad SAW dan khulafaur Rasyidin, ia sangat menghargai logika akal karena ia memandang keimanan harus dibangun atas dasar pemikiran yang benar, pandangan yang mendalam, dan ilmu yang didasarkan alasan dan landasan yang semuanya itu diperoleh dengan akal yang sehat, untuk menjadikan akal yang sehat maka akal harus dilatih dan dibatasi ruang lingkup kerjanya dengan bersandarkan pada al-Qur'an dan assunnah, selanjutnya diketahui bahwa pandangan akal dan wahyu tidak bertentangan dalam hal-hal yang qot'i sedang jika keduanya bersifat dhonni maka pandangan wahyu harus diutamakan dahulu. Akhirnya dari kajian yang masih sederhana ini penulis berharap akan ada peneliti selanjutnya yang akan membahas tokoh Hasan Al-Banna dan pandangannya terhadap akal dan wahyu dari aspek lain. Semioga dengan demikian akan menjadi jelas apa yang selama ini masih kabur. Dan hal itu bisa menjadi sumbangan bagi Islam dan orang-orang muslim.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 06:58 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 06:58 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4470 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |