Lukman, Syaiful (2000) انتفاع المرهون عند الإمام الحنفي والإمام الشافعي ) دراسة مقارنة ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Syaiful Lukman - PM - 2000)
Syaiful Lukman - PM - 2000.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (21MB) |
Abstract
Penggadaian merupakan bagian dari muamalah antara manusia dengan manusia. Para ulama telah sepakat bahwa penggadaian disyariatkan untuk jaminan utang. Namun terjadi perbedaan pendapat dalam hal pemanfaatan barang gadaian. Imam Hanafi berpendapat bahwa rahin ataupun murtahin tidak boleh memanfaatkan barang gadaian tanpa adanya izin terlebih dahulu dari pihak yang lain. Namun tidak demikian halnya dengan Imam Syafi'i yang memperbolehkan rahin memanfaatkan barang gadaian walaupun tanpa adanya izin terlebih dahulu. Tentunya bila dikaitkan dengan pendapat tersebut tidaklah mudah bagi kita untuk menyimpulkan diperbolehkan atau tidaknya memanfaatkan barang gadaian tanpa suatu penelitian dengan menggunakan metodologi ilmiah yang telah diakui. Maka dirasa perlu diadakan penelitian sebagai upaya mengungkap kembali pendapat kedua Imam tersebut terhadap pemanfaatan barang gadaian dengan menitikberatkan pada pemanfaatan barang gadai oleh rahin dan murtahin. Untuk dapat sampai pada poin-poin yang dituju digunakan beberapa metodologi penelitian seperti metode historik yang digunakan untuk mengungkap latarbelakang kehidupan yang mempengaruhi kedua Imam tersebut. Kedua, metode diskriptif, yang digunakan untuk memaparkan aspek-aspek persamaan dan perbedaan pandangan keduanya terhadap pemanfaatan barang gadai. Ketiga, metode komparatif, digunakan untuk mengkomparasikan pandangan keduanya serta berusaha mengungkap sebab-sebab persamaan dan perbedaan yang terjadi, keempat, metode induktif untuk sampai pada hakekat pemanfaatan barang gadai yang diperbolehkan ataupun yang dilarang oleh kedua imam tersebut. Maka dengan keempat metodologi tadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan barang gadai oleh murtahin yang dilarang oleh Imam Syafi'i tidak dilarang oleh Imam Hanafi kalau seandainya ada izin dari rahin, begitu halnya pemanfaatan barang gadai oleh rahin yang dilarang oleh Imam Hanafi tanpa adanya izin dari murtahin dan diperbolehkan oleh Imam Syafi'i walaupun tanpa adanya izin. Sedangkan persamaan pandangan terletak pada izin baik dari rahin ataupun murtahin. Dengan demikian pada akhirnya dapat di induksi dari pendapat kedua imam tersebut suatu kesimpulan bahwasanya kedua imam sama-sama melarang murtahin memanfaatkan barang gadaian dan memperbolehkan rahin memanfaatkan barang gadaian kalau seandainya tidak membahayakan murtahin. Begitulah kesimpulan yang dicapai setelah melakukan penelitian, bagaimanapun juga hal ini tentu sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu diharapkan kepada para peneliti selanjutnya untuk dapat mengadakan sebuah penelitian yang lebih sempurna dan lebih dalam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 07:18 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 07:18 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4482 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |