Ashraf, Ashraf (2015) تعدد الزوجات عند وهبة الزحيلي في تفسيره المنير. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Ashraf - IQT - 2015)
Ashraf - IQT - 2015.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (77MB) |
Abstract
Poligami merupakan salah satu persoalan yang perdebatannya melahirkan berbagai pendapat. Pada awal kedatangan Islam poligami bukanlah sesuatu hal yang meresahkan kaum muslimin. Akan tetapi dalam perjalanannya dan secara khusus di zaman modern, kaum muslimin mulai berubah pandangannya dari pandangan positif menjadi negatif mengenai fenomena poligami. Itu semua terjadi ketika peradaban Islam bertemu dengan peradaban Barat dan kaum muslim mulai menerapkan peradaban mereka dalam kehidupan sehari-hari. Yang lebih menyedihkan lagi, banyak para Pemikir kontemporer pada masa ini yang turut andil dalam menyelsaikan permasalahan poligami dewasa ini berpegang terhadap hasil pemikiran seseorang, bahkan sebagian dari mereka mencoba menafsirkan ayat-ayat Al-Quran berdasarkan keyakinan mereka dan berpegang kepada tradisi semata. Wahbah Al-Zuhaili adalah salah satu ulama sekaligus mufasir kontomporer. Dalam permasalahan ini berpegang kepada ayat-ayat Al-quran dan kemudian ia berusaha menggabungkan tafsir riwayat (al-ma'tsur) dan pemikiran (al-ra'yi) dengan kembali kepada buku-buku tafsir yang terpercaya dan berusaha menerangkan nya dari segala sisi. Maka berdasarkan keterangan diatas tadi, pembahasan ini mencoba untuk mendeskripsikan poligami menurut Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir, sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana pandangan Wahbah Zuhaili terhadap poligami dalam Tafsir Al-Munir. Dalam pembahasan ini, peneliti akan menggunakan metode deskriptif guna menerangkan poligami menurut pandangan Wahbah Al-Zuhaili, Pembahasan ini juga menggunakan metode analitis kritis guna menganalisa penafsiran Wahbah Al-Zuhaili tentang ayat-ayat poligami. Adapun pendekatan tafsir tematik, untuk menerangkan dan mengetahui penafsiran Wahbah Al-Zuhaili terhadap ayat-ayat poligami. Dari pembahasan ini, peneliti menyimpulkan bahwasanya Wahbah Al-Zuhaili membolehkan poligami dengan catatan sang suami harus mampu untuk berbuat adil. Ia lebih menganjurkan agar tidak berpoligami apabila sang suami merasa tidak mampu berbuat adil terhadap beberapa wanita yang dikihinya. Wahbah Al-Zuhaili tidak hanya menafsirkan adil dengan adil terhadap beberapa wanita ketika berpoligami saja, akan tetapi ia juga menjelaskan untuk supaya adil terhadap anak yatim dan menjaga hak-hak mereka. Adil yang dimaksud adalah adil dalam hal materi saja, karena adil dalam bidang materi dan non materi terhadap beberapa wanita adalah sesuatu yang mustahil. Pada akhirnya, peneliti menilai bahwa pembahasan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu peneliti mengharapkan kepada pembaca untuk memberi koreksian dan masukan dari semua aspek agar mencapai hasil dan nilai yang lebih baik. Harapan peniliti, kajian ini mampu memberi sedikit gambaran bagi siapa saja yang akan melaksanakan penelitian di masa yang akan datang.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 15 Dec 2024 02:31 |
Last Modified: | 15 Dec 2024 02:31 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4679 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |