Ash Shiddqiy, Nuruzzaman (2014) العزلة في الإسلام. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Nuruzzaman Ash Shiddqiy - AFI - 2014) Nuruzzaman Ash Shiddiqiy - AFI - 2014.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (79MB)

Abstract

Munculnya berbagai jamaah tarekat dengan berbagai ritual yang diciptakan para pemimpinnya merupakan fenomena yang sudah lama. Ritual itu diciptakan berdasarkan pengalaman rohani para pemimpinnya dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan spiritualnya. Fenomena merebaknya berbagai tarekat ini pun menjalar ke masyarakat luas. Hal ini disebabkan adanya kesesuaian ritual sufisme ini dengan ritual-ritual domestik di berbagai tempat. Maka ritual ini semakin besar peluangnya untuk diterima. Dari berbagai ritual yang mereka lakukan ialah uzlah, namun yang menjadi persoalan, apakah uzlah tersebut benar-benar ada dalam Islam? Dan bagaimanakah hakikat uzlah tersebut? Oleh karenanya, pembahasan sederhana ini bertujuan untuk mengetahui uzlah dalam Islam dengan berbagai aspek didalamnya, baik dari segi makna, kandungan ayatayat al-Qur'an dan sunnah yang menjelaskannya serta faidah-faidah yang terkandung didalamnya. Dalam penyajian pembahasannya, peneliti menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan keterangan yang jelas tentang makna uzlah serta pendapat para ulama terhadapnya dan menggunakan metode deskriptif dan analisis untuk menguraikan kedudukan uzlah dalam kehidupan para sufi dan menelaah hakikat uzlah dalam Islam. Dari kajian yang sederhana ini, maka uzlah dalam Islam merupakan salah satu amalan yang dilakukan para nabi dan orang-orang mukmin terdahulu, seperti yang dilakukan Ashabul Kahfi yang melakukan uzlah untuk menyelamatkan keimanannya. Namun, pada hakikatnya uzlah tidak dapat serta merta dilakukan, ada beberapa kondisi dan hukum yang menjelaskan tentang pelaksanaannya. Uzlah ini dilakukan oleh beberapа tarekat terkadang menyimpang dari hakikatnya dikarenakan sikap berlebihan (ghuluw) dan kurangnya pemahaman terhadap uzlah didalam Islam. Demikianlah kesimpulan penulis tentang uzlah dalam Islam. Penulis mengakui bahwa kajian ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan hasil penelitian ini dengan lebih fokus dan terarah. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua. Amiin

Loading...

View more statistics

View Item