Thesis
Published
الطاغوت عند سيد قطب في ظلال القرآن
Abstract
Sesungguhnya kewajiban pertama yang Allah perintahkan kepada anak Adam adalah mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah Swt. Bentuk kekufuran kepada thaghut adalah meyakini dengan penuh keyakinan bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Allah Swt. Sedangkan beriman kepada Allah Swt berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Allahlah yang berhak untuk ditaati, dan mengikhlaskan seluruh bentuk peribadatan hanya karena Allah semata.
Berdasarkan perintah Allah itulah, pembahasan ini berusaha mengungkap bagaimanakah pendapat Sayyid Qutb tentang kata thaghut di dalam tafsirnya Fii Dzilalil Qur'an.
Metode yang digunakan adalah metode analisis yaitu menganalisis bagaimana Sayyid Qutb menafsirkan kalimat thaghut.
Peneliti dapat mengetengahkan pendapat Sayyid Qutb tentang thaghut dalam tafsirnya Fii Dzilalil Qur'an setelah mengadakan penelitian secara mendalam yaitu bahwasanya Thaghut adalah segala sesuatu yang tidak berpijak pada ketentuan Allah Swt baik syariah maupun aqidah. Adapun sifat-sifat thaghut itu di antaranya: berlebih-lebihan dalam bertindak, dzalim terhadap kebenaran, melampaui batas dari apa yang ditentukan Allah, tidak menjalankan syari'atNya, tidak berpegang teguh pada manhajNya, tidak berpegang teguh kepada apa yang telah ditetapkanNya. Implementasinya adalah seluruh perbuatan yang mengarah kepada pelanggaran baik syari'ah maupun aqidah islamiyah yang telah digariskan Allah dalam KitabNya dan disempurnakan oleh Rosul-Nya. Di antara sebab bertambahnya kekufuran dan tughyaan di hati adalah iri dan dengki bahkan kedua sebab ini bisa menghilangkan iman seseorang. Namun pencegahannya yaitu dengan memperbanyak istighfar atas dosa yang telah dilakukan, baik berupa syirik maupun maksiat yang lain, keinginan dan niat yang kuat untuk bertaubat dan mentaati seluruh perintah Allah Swt, karena itulah sebagai seorang mu'min hendaklah menjauhkan diri dari orang-orang yang hanya mengaku muslim namun mengikuti jejak thaghut karena sesungguhnya thaghut selalu mengajak kepada kemurtadan. Maka sepantasnyalah berhati-hati dari seluruh gerak-geriknya untuk menjaga agar aqidah kita tetap murni.
Harapan peneliti agar para penulis dan peneliti yang akan datang akan lebih baik dari apa yang telah ada saat ini. Semoga penelitian ini ada manfaatnya bagi kaum muslimin dan siapapun yang mempunyai keinginan untuk membahasnya kembali. Semoga Allah Swt selalu memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentAqidah dan Filsafat Islam
Item ID5771
Deposited25 Feb 2025 14:27