Arwani Maulidah, Tri (2014) KEDUDUKAN AKAL DARI NAQL MENURUT HARUN NASUTION. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
![]() |
FILE TEXT (2014-Tri Arwani Maulidah - AFI)
2014-Tri Arwani Maulidah - AFI.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (32MB) |
Abstract
Dalam sejarah pemikiran Islam persoalan hubungan antara akal dan naql merupakan isu yang selalu hangat diperdebatkan khususnya oleh ulama kalam dan filosof. Isu ini menjadi penting karena ia memiliki kaitan dengan argumentasi-argumentasi kaum rasionil dalam pembahasan tentang masalah keagamaan seperti konsep Tuhan, ilmu, etika dan sebagainya. Dari perdebatan tentang kedudukan akal dan naql ini lahirlah beberapa aliran-aliran ilmu kalam seperti Mu'tazilah, Jabariyah, Qadariyah dan Asy'ariyah. Harun Nasution seorang tokoh akademi dari Indonesia mencoba untuk merubah tatanan pemikiran yang sudah ada di Indonesia, yaitu taqlid. Menurut Harun pemikiran ini tidaklah sesuai dengan pemikiran orang terpelajar dan perlu diganti dengan pemikiran yang rasional. Dalam pemikiran rasional yang ditawarkan oleh Harun, akal mendapatkan kedudukan yang tinggi meskipun ia tidak mengesampingkan wahyu.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 - Filsafat > 100 Filsafat dan psikologi 23rd Dewey Decimal Classification > 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 - Filsafat > 107 Pendidikan, penelitian, topik terkait filsafat 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 210 - Filsafat dan teori agama > 210 Filsafat dan teori agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fatih Jawwad |
Date Deposited: | 25 Feb 2025 15:28 |
Last Modified: | 25 Feb 2025 15:28 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/5780 |
Statistics Downloads of this Document

![]() |
View Item |