Thesis
Published
Critic Of Liberal Feminism Towards The Role Of Women (In Catholic and Protestant Churches)
Abstract
Feminisme liberal adalah variasi pertama dalam teori feminisme. Feminisme
liberal ini mengacu pada peran sosial yang melekat pada perempuan. Hukum dalam gereja
menempatkan derajat wanita lebih rendah daripada laki-laki di semua bidang sosial.
Dalam kasus Katolik, ada perbedaan besar antara apa yang diajarkan teologi Katolik
tentang kesetaraan derajat mereka dengan laki-laki dan apa yang perempuan Katolik
dan masyarakat luas rasakan. Pada awal reformasi kekristenan tidak dapat dikatakan
memberi pengaruh besar terhadap kesetaraan perempuan. Kajian ini bermaksud untuk
mengungkapkan apa pandangan Katolik dan Protestan terhadap feminisme liberal. Secara
lebih khusus, penelitian ini melakukan kajian tentang bagaimana pandangan feminisme
liberal terhadap peran wanita di dalam gereja Katolik dan Protestan.
Untuk mengungkapkan masalah tersebut, penulis menggunakan pendekatan
historis untuk menjelaskan berbagai peristiwa yang didalamnya mangndung unsur tempat,
waktu, objek, latar belakang, dan perilaku peristiwa tersebut. Untuk penelitian ini, terdapat
dua metode yang digunakan yaitu, metode deskriptif dan komparatif. Metode deskriptif
untuk menjelaskan peran wanita dalam gereja Katolik dan Protestan. Di sisi lain metode
komparatif digunakan untuk melihat persamaan dan perbedaan pandangan tentang peran
perempuan yang terjadi antara kedua agama kristen Katolik dan Protestan.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa feminisme liberal beranggapan bahwa
tujuan paling penting dari pembebasan perempun adalah kesetaraan seksual, atau, seperti
yang biasanya disebut dengan keadilan gender. Banyak wanita dari kristen katolik maupun
protestan beranggapan bahwa wanita memiliki derajat yang lebih rendah daripada laki-laki
dengan kepercayaan umat Katolik dan Protestan bahwa Adam dan Hawa turun ke bumi
karena ketidaktaatan Hawa. Feminisme liberal ingin membebaskan perempuan dari peran
gender yang menindas dari peran-peran yang digunakan sebagai alasan atau pembenaran
untuk memberi perempuan tempat yang lebih rendah atau tidak ada tempat sama sekali.
Kaum feminisme liberal menekankan masyarakat patriarkal untuk mengkonfigurasi seks
dan gender, yang dianggap tepat bagi perempuan dalam agama kristen. Berhubungan
dengan masalah kesetaraan wanita dengan laki-laki banyak terdapat praktik pengabaran
yang mendukung situasi semacam itu dengan bukti banyak gereja menolak imam
perempuan dan banyak pemberitaan bahwa wanita harus tunduk terhadap laki-laki.
Kesimpulannya, feminisme liberal mempercayai bahwa setiap manusia memiliki
beberapa kapasitas istimewa untuk pengaktualisasian diri. Feminisme liberal juga ingin
menyetarakan derajat perempuan dengan laki-laki di dalam gereja dan lingkungan sosial.
Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi bahasa, pembahasan
dan isi. Masih ada beberapa hal yang belum bisa dibahas terutama berhubungan dengan
feminisme liberal dan peran wanita dalam gereja Katolik dan Protestan seperti, peran
wanita dalam teologi feminis Katolik dan aspek dogma dan sosiologis wanita dalam
gereja. Harapan penulis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk didiskusikan
lebih lanjut. Sehingga dapat digunakan untuk mengeksplorasi dengan pembahasan kritis
dan komprehensif.
Publication Details