Thesis
Published
AJARAN-AJARAN IBRAHIM DALAM YAHUDI DAN ISLAM
Abstract
Ibrahim merupakan ayah dari agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga agama
tersebut telah mengalami perdebatan dalam beberapa isu dan berperang dalam beberapa
pertempuran. Salah satu cara untuk memecahkan tembok yang berdiri di sekitar mereka
adalah dengan mengetahui asal-usul ketiga agama tersebut. Dalam hal ini, Ibrahim adalah
seorang figur yang diakui oleh masing-masing agama tersebut. Maka perlu adanya
pengkajian lebih lanjut terhadap Ibrahim untuk menjawab persamaan dan perbedaan
dari ketiga agama itu. Kisah tentang Ibrahim sendiri masih mengilhami penganut ketiga
agama untuk menjadi Yahudi, Kristen, dan Muslim yang baik. Namun peneliti hanya
memfokuskan studinya pada dua agama saja, Yahudi dan Islam. Karena ajaran Ibrahim
dalam Yahudi dan Islam lebih terintegrasi pada konsep monoteisme bahwa hanya ada satu
Tuhan yang layak untuk disembah dan menentang segala jenis paganisme dan politeisme.
Penelitian yang ditulis oleh peneliti ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang
ajaranIbrahim dalam Yahudi dan Islam, serta mengeksplorasi hal-hal fundamental dalam
masing-masing agama yang kemudian dikaitkan titik persamaan dan perbedaannnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang berupa literatur atau
kepustakaan dengan menggunakan pendekatan Historis dan Teologis-Normatif. Adapun
metode yang peneliti gunakan ialah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
dan komparatif, yaitu sebuah penelitian berdasarkan data-data,menganalisis, dan
menginterpretasi yang bersifat komparatif dan korelatif. Hal ini akan diterapkan ketika
penulis membangun pandangan dasar tentang ajaran Ibrahim dalam Yahudi dan Islam,
serta menganalisa beberapa poin dalam ajaran Ibrahim di antara keduanya dengan mencari
letak titik persamaan dan perbedaannya.
Penelitian ini secara umum didasarkan pada sejarah umat manusia, kemudian
menitikberatkan studi pada Alkitab (Perjanjian Lama) dan kitab suci al-Qur’an yang
kemudian hasilnya dibandingkan dan dinilai oleh pembaca.Namun dalam konteks ajaranajaran
yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim, terdapat perbedaan-perbedaan yang tak jarang
memicu konflik di antara kedua agama tersebut. Di antara ajaran nabi Ibrahim yang
terpampang jelas pada kedua agama adalah Khitan, Qurban, dan Haji. Pada akhirnya,
penulis menyimpulkan bahwa perbedaan mendasar antara keduanya disebabkan oleh
cara yang berbeda dalam mencerna ajaran warisan dari Nabi Ibrahim. Jika dilihat secara
historis, Nabi Ibrahim menyeru umatnya sesuai dengan apa yang diwahyukan Tuhan
kepadanya. Perubahan-perubahan dalam kitab Taurat dan kemudian Perjanjian Lama-lah
yang menyebabkan ajaran Nabi Ibrahim dalam kedua agama tak lagi sejalan. Lain halnya
dalam Islam yang meyakini bahwa ajaran Ibrahim disempurnakan oleh nabi terakhir, yaitu
Muhammad SAW dan Al-Quran, kitab suci umat Islam adalah sebagai penyempurna bagi
kitab-kitab terdahulu.
Padaakhirnya, peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan di berbagai aspek. Maka dari itu peneliti menyarankan bagi para pembaca dan
peneliti di kemudian hari agar mampu melengkapi kekurangan-kekurangan dari penelitian
ini untuk mendapatkan hasil yang baik dalam beberapa tujuan akademik.
Publication Details
InstitutionUniversity of Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
SubjectsB Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Item ID590
Deposited04 Nov 2020 13:41