Mumtazi, Fahman (2014) تحصيل الديون في الفقه الإسلامي. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (31.3.1.8704 - Fahman Mumtazi (2014) - PM) 31.3.1.8704 - Fahman Mumtazi (2014) - PM.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (48MB)

Abstract

Terjebak dalam suatu kasus hutang piutang yang melibatkan seorang debt collector sering menjerumuskan seseorang dalam suatu keadaan yang membahayakan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan debt collector menggunakan kekerasan dalam menjalankan tugasnya. Metode ini sayangnya juga digunakan oleh bank maupun lembaga keuangan dalam menagih hutang para nasabahnya. Bahkan tidak jarang bank menggunakan jasa preman dalam menagih hutang. Kasus kematian nasabah Citibank Irzen Octa yang tewas setelah dianiaya oleh debt collector pada tanggal 29 Maret 2011 sempat menghebohkan berita tanah air. Disusul dengan kekerasan yang dialami Suwigyo warga Desa Nambak, Purwodadi Semarang, tidak hanya kekerasan fisik yang dialami Suwigyo, tapi oknum tersebut juga meminta sejumlah uang tambahan oleh oknum debt collector tersebut jika dia ingin terbebas dari segala permasalahan hutangnya. Lalu Muji Harjo yang menderita retak di tengkoraknya setelah ditagih oleh seorang debt collector. Akan tetapi perilaku debt collector yang sedemikian itu bukan tanpa alasan. Karena sebagian nasabah bank ada yang enggan menunaikan kewajibannya padahal dia memiliki harta untuk membayamya. Maka hal ini menjadi suatu ketertarikan bagi peneliti untuk menganalisa tentang metode penagihan hutang yang sesuai dengan syariat Islam dan tidak keluar dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penagihan hutang oleh debt collector dalam perspektif Islam. Dan mengetahui hukum penagihan hutang menurut ilmu fikih. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan adalah Deskriptif Analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari literature dan berita. Dari data hasil pengumpulan literature tersebut, maka akan diambil kesimpulan tentang analisis penagihan hutang menurut perspektif Islam dan penentuan hukumnya menurut ilmu fikih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penagihan hutang dalam Islam lebih ditekankan pada pentingnya menjaga amanah. Langkah pertama adalah mengingatkan tiap kali waktu pembayaran. Kedua jika nasabah mengalami kesulitan membayar sesuai jadwal, debt collector hendaknya memberikan waktu tambahan, Ketiga, jika tetap tidak sanggup maka debt collector berhak melakukan eksekusi jaminan yang telah disepakati. Keempat, jika nasabah berusaha melawan eksekusi jaminan, maka debt collector berhak memaksa dan melawan. Hal tersebut lebih ditujukan agar menghindarkan nasabah itu sendiri dari perbuatan zalım. Penagihan hutang boleh hukumnya selama tidak menzhalimi sesama seperti apa yang dilarang oleh Allah, narnun menjadi haram jika dilakukan dengan melakukan apapun termasuk kekerasan fisik dan psikis dalam penerapannya Akhimya, penulis sadar bahwa pembahasan ini masih jauh dari kesempurnaan dan membutuhkan kajian lebih mendalam. Besar harapan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya, serta berguna bagi penelitilain yang ingin mengembangkan pembahasan ini. Penulis hanya meminta kepada Allah untuk senantiasa memberikan jalan yang lurus dan meluruskan langkah kita dalam menerapkan syariat-Nya. Amin

Loading...

View more statistics

View Item