Search for collections on UNIDA Gontor Repository

انتفاع المرتهن بعين المرهون عند الإمام الشافعي والإمام أحمد بن حنبل

Wulansari, Wulansari (2014) انتفاع المرتهن بعين المرهون عند الإمام الشافعي والإمام أحمد بن حنبل. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (31.3.1.8933-Wulansari (2014) - PM)
31.3.1.8933-Wulansari (2014) - PM.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (26MB)

Abstract

Menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman uang telah lama dikenal masyarakat. Untuk mendapatkan pinjaman tersebut masyarakat harus menyerahkan barang yang mempunyai nilai jual kepada pegadaian. Penerima gadai akan menahan dan menjaga barang tersebut sampai penggadai dapat melunasi utangnya. Dalam hal ini, karena barang gadai berada di tangan penerima gadai maka pemanfaatan barang gadaian tersebut harus jelas keterangannya. Berdasarkan pemikiran di atas maka pembahasan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana pemanfaatan barang gadai yang sesuai dengan syariat yang berdasarkan pendapat Imam Syafi'l dan Imam Ahmad bin Hanbal yang dikhususkan kepada penerima gadai. Kemudian pendapat kedua Imam tentang pemanfaatan barang gadai oleh penerima gadai ini akan dibandingkan. Sebelum itu peneliti memaparkan terlebih dahulu kehidupan kedua Imam dan gadai secara umum sebagai landasan teori. Kajian ini merupakan kajian literatur dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari data tentang pendapat Imam Syafi'l dan Imam Ahmad bin Hanbal tentang pemanfaatan barang gadai. Kemudian dengan metode deduktif yang digunakan penulis untuk menyajikan pendapat kedua Imam, yang kemudian menggunakan metode deskriptif komparatif untuk membandingkan pendapat kedua Imam. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara pendapat kedua Imam. Persamaan pendapat tersebut adalah pemanfaatan barang gadai oleh penerima gadai boleh apabila mendapatkan izin penggadai. Perbedaannya adalah menurut Imam Syafi'l pemanfaatan barang gadai oleh penerima gadai tidak boleh maka harus dengan seizin penggadai dalam segala jenis barangnya, namun untuk penggadai boleh memanfaatkan barang gadai tanpa seizinnya. Sedangkan menurut Imam Ahmad bin Hanbal, pemanfaatan barang gadai oleh penerima gadai boleh tanpa seizin penggadai apabila dalam bentuk hewan. Penelitian ini jauh dari sempurna dan mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, semoga kita senantiasa selalu diberikan hidayah dan taufiqNya, serta meluruskan langkah kita dalam menerapkan syariatNya.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: 23rd Dewey Decimal Classification > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
23rd Dewey Decimal Classification > 2X6 - Masyarakat, Politik, Ekonomi, Organisasi, Kebudayaan, Perpustakaan, dan Adat Istiadat dalam Islam > 2X6.300 - Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Islam
Divisions: Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: 2024 Muhammad Baehaqi
Date Deposited: 27 Feb 2025 03:43
Last Modified: 27 Feb 2025 03:43
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/5944

Statistics Downloads of this Document

Loading...
Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item