Thesis
Published
خروج موسى وبني إسرائيل من مصر في العهد القديم والقرآن
Abstract
ABSTRAK
Peristiwa Eksodus Nabi Musa dan Bani Israil dari Mesir
dalam Perjanjian Lama dan al-Qur'an
Ilyas Budiman
Peristiwa keluarnya nabi Musa bersama kaumnya yang lebih dikenal sebagai Eksodus
merupakan salah satu peristiwa yang terkenal dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Dari peristiwa
tersebut maka tidak heran banyak para peneliti yang ingin mengkaji lebih dalam peristiwa tentangEksodus tersebut dari segala aspek. Akan tetapi banyak dari para peneliti hanya mengkaji dengandata-data yang ada pada Perjanjian Lama saja. Padahal bukti sejarah eksodus yang penting tersebut
juga tertulis pada kitab suci umat Islam yaitu al-Qur'an. Mereka menganggap jika penelitianterhadap Eksodus mengacu pada al-Qur'an maka penelitian tersebut tidak akan mendapatkan bukti
apa-apa.
Dari uraian di atas peneliti berusaha menjelaskan dan mencari persamaan dan perbedaanperistiwa Eksodus dalam Perjanjian Lama dan al-Qur'an, dengan menitikberatkan pada keterangan
dari ayat-ayat al-Qur'an serta penyampaian dari al-Kitab (Perjanjian Lama) yang ada pada saat
sekarang ini.
Dalam risalah ini peneliti merujuk pada literatur- literatur yang ada pada Qur'an dan
Perjanjian Lama. Untuk memecahkan masalah-masalah dalam risalah ini peneliti menggunakantiga metode utama, yaitu; deskriptif, peneliti memaparkan pandangan-pandangan umum tentang
peristiwa Eksodus dalam Perjanjian Lama dan al-Qur'an; analisis kritis, untuk mengetahui faktor -
faktor yang menyebabkan adanya kontradiksi ayat Eksodus dan mengkritisinya dari sudut pandangIslam; dan komparatif, untuk membandingkan masalah - masalah yang berbeda kemudian diambilsuatu kesimpulan.
Adapun hasil dari penggunaan metode-metode di atas, peneliti mendapatkan bahwa antara
Perjanjian Lama dan al-Qur'an terdapat persamaan dalam peristiwa Eksodus, yaitu keduanyasepakat bahwa dalam proses terjadinya Eksodus terdapat penindasan terhadap bangsa Yahudi,pengikut Nabi Musa oleh Fir'aun, dan adanya kesamaan bahwa keduanya tidak menyebutkanriwayat nama Raja Mesir pada waktu itu.Selain persamaan ini, peneliti juga menemukan
perbedaan terkait jumlah pengikut nabi Musa dalam peristiwa tersebut. Dalam Perjanjian Lama
disebutkan 600.000 jiwa, padahal berdasarkan bukti historis dan arkeologis jumlah tersebut terlaludibesar-besarkan. Sedangkan dalam al-Qur'an meskipun tidak dijelaskan jumlahnya, tetapidigambarkan bahwa jumlahnya sedikit. Dan akhir - akhir ini ditemukannya jasad Fir'aun yang
tenggelam dilaut merah, dimana penemuan ini tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama, tetapi alQur'an menyebutkannya sebagai tanda-tanda kebesaran Alláh (QS. Yunus: 92)
Demikianlah yang dapat peneliti paparkan, dan peneliti mengharapkan kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan
pembahasan ini di masa yang akan datang. Dan bagi umat yang beragama agar lebih mendalami
dan memahami ajaran dan syari'at yang dianutnya untuk menghindari hal-hal yang menyimpangdari agama.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID5987
Deposited27 Feb 2025 04:07