Thesis
Published
Prathima Ketuhanan dalam Agama Hindu
Abstract
Praktek keagamaan agama Hindu masih belum sesuai dengan apa yang ada di Kitab
suci mereka yaitu Kitab Weda Yajur-Ved, Bab 32 doa 3 yang mengatakan “Na Tasya
Prathima Asti”, Tuhan itu tidak memiliki prathima. Tidak memiliki rupa, tidak memiliki
lukisan, tidak memiliki gambar, tidak memiliki Arca, tidak memiliki patung. Misalnya
saja masih ada yang menyembah Tuhan dengan perantara patung, arca, hiasan, dan masih
banyak yang lain. Apakah yang menjadi penyebab dangkalnya iman seorang pemeluk
agama Hindu, dikarenakan mereka tidak memahami dan mendalami kitab suci mereka.
Penelitian ini berusaha untuk menjawabnya.
Berdasarkan dari masalah di atas, permasalahan tentang Prathima sangat penting
untuk dibahas, karena memang tidak sesuai dengan kitab suci agama Hindu sendiri, yaitu
Kitab Weda. Peneliti bertujuan untuk mengetahui inti permasalahan dari masyarakat Hindu
yang menyembah Prathima untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan pendekatan normatif yaitu suatu
pendekatan agama Islam yang memandang ajarannya dari buku-buku dan kitab suci
Agama Hindu, dari pendekatan tersebut merupakan bagian dari kajian pustaka yaitu
kajian yang bersumber pada buku yang berkaitan dengan Prathima dalam Agama Hindu.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Deskriptif dan Metode Kritik untuk
mengkritik tradisi masyarakat agama Hindu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
yang tidak sesuai dengan Kitab Suci Weda.
Dari pembahasan ini, peneliti menemukan bahwa dalam Agama Hindu terdapat dua
macam pihak yang berbeda argumen yaitu, orang soleh yang mendalami kitab Veda dan
menyebarkan ajaran-ajaran agama Hindu kepada masyarakat umum tidak memerlukan
prathima atau patung dalam menyembah Sang Hyang Widhi (Tuhan), dan orang awam
yang belum memahami ajaran-ajaran Agama Hindu memerlukan prathima atau patung
dalam menyembah Sang Hyang Widhi (Tuhan) padahal dalam Ajaran kitab Weda sendiri
telah menjelaskan bahwa Tuhan itu tidak memiliki prathima. Tidak memiliki rupa, tidak
memiliki lukisan, tidak memiliki gambar, tidak memiliki Arca, dan tidak membutuhkan
patung dalam penyembahan Sang Hyang Widhi
Akhirnya, dari kajian yang masih sangat umum serta dipenuhi berbagai macam
kekurangan, seperti mulai dari kapan umat Agama Hindu mulai menyembah Prathima
untuk mendekatkan diri dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) yang belum sempat dibahas
oleh peneliti. Dengan ini peneliti berharap adanya koreksian serta masukan yang mungkin
mampu menjadikan penelitian ini lebih baik, harapannya dari penelitian ini dapat membantu
penelitian-penelitian selanjutnya.
Publication Details
InstitutionUniversity of Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
SubjectsB Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Item ID637
Deposited04 Nov 2020 22:24