Imron, Imron (1998) طقوس حرق الموتى عند الهندوكية الدار ماوية و تجهيز الجنازة عند الإسلام (دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Imron - SAA - 1998.pdf) Imron - SAA - 1998.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (96MB)

Abstract

Hindu Dharma dan Islam adalah dua agama yang diakui di Indonesia, Islam merupakan Agama. Samawi dan Hindu Dharma Agama Wadl'i. Kedua agama tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil di dalam dogmatika masing-masing, diantaranya dalam Penyelenggaraan Jumazah bagi orang yang telah mati. Penyalenggaraan Jenazah merupakan salah satu fenomena agama yang sarat dengan ajaran kebajikan (amal sholeh) baik dalam pandangan Agama Samawi maupun Agama Wadl'i. Penyelenggaraan Jenazah dalam Hindu Dharma adalah manifestasi dari ajaran Pitra Yadnys, Aplikasi ajaran tersebut merupakan wujud dedikasi yang tulus ikhlas anak cucu terhadap orang tua dan nenek moyang mereka yang terdiakripaikan dalam dua sisi yaitu beryadnya kepada leluhur/famili ketika hidup dan sesudah mati. Prosesi Pitra Yadnya teraplikasikan dalam tiga faktor prinsipil yaitu ngaskara, tirta pangentas dao pralina. Adapun menurut ajaran Agama Islam penyelenggaraan Jenazah merupakan suatu kewajiban seluruh muslimin bukanlah suatu kewajiban individu muslim atau keluarga tertentu saja akan tetapi apabila kewajiban ini sudah dilaksanakan oleh suatu kelompok maka terbebaslah kelompok yang lain, Adapun penyelenggaraan Jenazah dalam Islam terdiskripsikan dalam 4 faktor pokok yaitu memandikan mayat, menkafaninya, mensholatkannya dan menguburkannya. Tujuan pembahasan skripsi ini adalah mengadakan perbandingan antara penyelenggaraan jenazah menurut Hindu Dharma dan Islam berdasarkan kitab suci pegangan masing-masing, disamping itu berupaya menyingkap hakekat keduanya. Dalam karya ilmiah ini, pembahas menggunakan metode historis untuk mengungkapkan sejarah perkembangan Hindu Dharma dan Islam di Indonesia yang berkaitan pula dengan dogmatika dan kepercayaan yang dianut masing-masing agama, kemudian pembahas mengungkapkan makna dan esensi penyelenggaraan jenazah dalam Hindu Dharma dan Islam dengan menggunakan metode induktif, lalu pembahas membandingkan dun ajaran agama tersebut untuk mengetahui sisi kesamaan dan perbedaan dengan menggunakan metode komperatif. dan akhirnya dengan metode analisa terhadap persamaan dan perbedaan ajaran dan keyakinan keduanya pembahas sampai kepada hasil kajian. Dari hasil pembahasan ini di dapatkan bahwa penyelenggaraan jenazah dalam Hindu Dharma terlatar belakangi hutang budi anak cucu kepada leluhurnya yang secara umum merupakan manifestasi ajaran Pitra Yadnya dengan tujuan untuk memisahkan Atma dan paruss untuk dikumbalikan kepada pemiliknya masing-masing. Umat Hindu berkeyakinan bahwa Atma akan kembali kepada Sang Hyang Widi dan jasad kepada Sang Panca Mahabutha. Adapun dalam ajaran Islam penyelenggaraan jenazah merupakan ibadah horizontal seorang hamba dalam bermuamalah kepada sesama manusia dan ibadah vertikai dengan Allah SWT. Serta Umat Islam berkeyakinan bahwa setiap muslim akan bertemu ajalnya dan akan kembali ke hadirst-Nya. Pada akhir pembahasan penulis menyarankan agar semua pemeluk agama sekiranya dapat menghidupkam jiwa toleransi dengan mengamalkan dogmatika agama yang diyakininya, sebinjuua akan terwujud kerukunan antar unat beragama dan kepada ikhwan Muslimin, khususnya para peneliti Fenomenologi Agama seyogyanya mencurahkan usahanya untuk mengungkapkan fenomena ini.

Loading...

View more statistics

View Item