Thesis
Published
منكريتسيا بين المهندوسية والإسلامية في تقليد شاكاتين
Abstract
ABSTRAK
SINKRETISME HINDU DAN ISLAM DALAM TRADISI SEKATEN
Rizky Sabila Firdausita
31.2.1.8861
Dalam setiap kebudayaan terdapat norma atau nilai yang menjadi pedoman bagi masing-masing
warga masyarakat. Begitu juga dengan budaya Jawa, yang mana di dalamnya terdapat nilai -nilai yang
menjadi pandangan hidup orang Jawa. Ritual sekaten adalah salah satu dari sekian ritual masyarakat Jawa
yang sarat akan makna dan nilai-nilai kehidupan, Pada awalnya ritual Sekaten yang dilaksanakan pada
tanggal 5 hingga 12 Rabiul Awal ini bertujuan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang
secara turun temurun diselenggarakan sejak zaman kerajaan Demak sampai keraton Yogyakarta. Memurut
sebagian pendapat, upacara sekaten merupakan tradisi yang diciptakan oleh raja-raja Jawa pada masa
kerajaan Hindu dan diselenggarakan setiap tahun seperti terjadinya Upacara Kurban Raja yang diadakan
untuk memperingati hari raja dimana raja akan membagi-bagikan rezeki dan makanan kepada masyarakat.
Pendapat lain mengatakan, perayaan sekaten tidak lepas dari prakarsa sunan Kalijaga, dimana selain untuk
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad, juga digunakan sebagai sarana dakwah Islam. Pada zaman itu,
sunan Kalijaga menggunakan gamelan sebagai alat menarik perhatian orang untuk datang ke pertemuan.
Sejak itulah kemudian sunan Kalijaga menggunakan gamelan sebagai alat untuk mengumpulkan orang
banyak yang kemudian disebut dengan tradisi "Sekaten" yang sampai sekarang tetap ada dan dilaksanakan
setiap tahun. Namun, Kemudian penulis melihat Banyak sekali ritual yang terjadi di dalam Sekaten sangat
Jauh dari Unsur islam, Seperti Penggunaan Gunungan dan Pelemparan Udhik-udhik, dan Kemudian muncul
beberapa pendapat mengenai adanya sinkretisme atau penggabungan antara dua unsur agama didalam
perayaan sekaten maka dari itu penulis ingin mengetahui apa saja ritual dan tradisi yang ada di dalam
perayaan Sekaten itu sendiri yang merupakan penggabungan atau percampuran antara dua tradisi yakni
tradisi hindu Jawa dan Islam.
Berdasarkan pemikiran di atas penulis akan mengadakan penelitian dengan tema Sinkretisme Hindu
dan Islam dalam tradisi Sekaten.
Maka untuk mencapai tujuan tersebut penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan
menggunakan Metode Deskriptif untuk menggambarkan Sekaten dan metode Analisis dalam menganalisa
Sekaten untuk mendapatkan unsur-unsur Sinkretisme Hindu dan Islam. Penulis berpedoman pada data primer
yang berupa buku-buku, dokumen-dokumen ataupun makalah-makalah yang membahas tentang pelaksanaan
tradisi Sekaten dan data sekunder yang berupa buku-buku yang melengkapi tulisan ini.
Dari penelitian ini pemulis dapat menyimpulkan bahwa Terdapat Sinkretisme antara Hindu dan
Islam dalam Tradisi Sekaten, Upacara yang Mengandung Sinkretisme Hindu adalah Upacara Miyos Gangsa
dari Gamelan dan Gending, Numplak Wajik dari perayaan Gunungan, Pesowanan Malem Grebeg dari
penerimaan Raja, Miyos Dalem Sri Sultan di Masjid Gedhe dari Pemakaian Payung suci bagi Raja, UdhikUdhik dan Lengah Dalem dari Penyebaran Uang Koin, Bunga dan Nasi, Jengkar Dalem Kembalinya Sultan
Ke Kraton tanda Berpulangnya Ruh ke Alam Abadi dan Kondur Kagungan Dalem Gangsa Sekaten dari
Pemakaian Gending dan Gamelan. dan Upacara yang Mengandung Sinkretisme Islam adalah Upacara Miyos
Gangsa dari Lagu-lagu dan Tembang-Tembang Numplak Wajik dari Unsur Shodaqoh dari Gunungan,
Pesowanan Malem Grebeg Berkumpulnya Para Prajurit untuk Mengamankan Acara Sckaten, Miyos Dalem
Sri Sultan di Masjid Gedhe dari Diserahkannya Acara Sekaten ini Kepada para Da'i Untuk menyiarkan
Islam,Udhik-Udhik dan Lengah Dalem dari Unsur Shodaqoh, Pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW
dari Pembacaan Riwayat Nabi, Jengkar Dalem Persiapan Pulang Untuk Berserah diri Menunggu Kematian
dan Kondur Kagungan Dalem Gangsa Sekaten dari Kembalinya Gendang dan Gamelan dengan iringan Musik
Islam dan Tembang Jawa.
Akhirnya dari kajian yang sangat sederhana ini penulis merasa bahwa pembahasan ini masih sangat
kurang dan jauh dari kesempurnaan, maka harapan penulis begi peneliti selanjutnya agar membahas lebih
dalam tentang sinkretisme tradisi sekaten dari sudut pandang yang berbeda. Dan hanya kepada Allah penulis
memohon petunjuk dan pertolongan.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID6824
Deposited09 Mar 2025 00:58