Thesis
Published
النفس عند ابن باجة
Abstract
ABSTRAK
JIWA MENURUT IBNU BAJJAH
Abu Bakr Muhammad bin Yahya Ibnu Bajjah adalah seorang filosof muslim pertama
di Barat. Dia adalah orang pertama yang mengawali penulisan filsafat di Andalusia. Ibnu
Bajjah mempunyai banyak pemikiran dan teori filsafat, salah satunya adalah mengenai jiwa.
Meskipun Ibnu Bajjah tidak menetapkan definisi khusus tentang jiwa, tetapi Ibnu Bajjah
memiliki pandangan yang mendalam dibandingkan dengan para filosof muslim yang lain
mengenai jiwa. Baginya jiwa dapat mengantarkan kepada ma'rifatullah, dan ma'rifatullah
merupakan ma'rifah tertinggi yang membawa kepada kebahagiaan yang haikiki. Sedangkan
orang yang dapat mencapainya sangatlah sedikit, dan barangsiapa yang dapat mencapainya
maka dia dalam melihat segala sesuatu menggunakan jiwanya.
Penelitian yang sederhana ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hakikat jiwa
yang dimaksudkan oleh Ibnu Bajjah. Selain itu bagaimana jiwa dapat mengantarkan kepada
ma'rifatullah yang mana merupakan ma'rifah tertinggi yang membawa kepada kebahagiaan
yang hakiki.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang akan
digunakan untuk menerangkan dan mengetahui riwayat serta pemikiran Ibnu Bajjah atau
keadaan sosial pada zamannya, khususnya tentang hakikat jiwa manusia. Sedangkan untuk
menganalisa fakta yang berkaitan dengan pemikiran Ibnu Bajjah dan mengambil
kesimpulannya, peneliti menggunakan metode analitis. Sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan filosofis, yaitu memahami teks-teks dan pemikiran Ibnu Bajjah,
bagaimana dia mendeskripsikan jiwa.
Setelah menyelesaikan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa Ibnu Bajjah
mengadakan pembagian jiwa menjadi beberapa daya jiwa seperti; pertama, daya nutrisi, dari
daya nutrisi, dibantu dua daya yaitu daya penumbuh dan daya generatif; kedua, daya indera,
daya ini dibagi menjadi dua daya yaitu daya yang mengetahui hal-hal yang lahir, yang
meliputi panca indera, dan daya yang mengetahui hal-hal yang batin, yang meliputi daya
indera kolektif, daya khayalan atau imajinasi, dan daya memori; ketiga, daya penggerak, yang
terdiri dari daya hasrat dan daya kemauan (iradah); dan keempat, daya jiwa rasional. Dari
beberapa daya jiwa tersebut, jiwa merupakan asas dalam ma'rifah. Hal itu dibuktikan ketika
jiwa memiliki beberapa daya jiwa salah satunya daya indera. Maka dari daya indera, indera
dapat menangkap gambar-gambar benda yang bersifat inderawi, kemudian indera kolektif
menyimpan gambar-gambarnya setelah obyek-obyek inderawi itu menghilang dari alat indera.
Kemudian indera mengirimnya kepada daya khayalan atau imajinasi, tempat di mana akal
mempersepsi semua makna universal. Dan setelah akal mempersepsi semua makna universal,
manusia dapat mencapai pengetahuan sejati yang mengantarkan manusia menuju pengetahuan
tentang dirinya dan mencapai ma'rifatullah.
Akhirnya, seraya mengakui kekurangan dan ketidakmampuan untuk melakukan
penelitian ini sebaik-baiknya, peneliti berharap ada pembahas selanjutnya yang membahas
secara lebih mendalam terhadap konsep jiwa Ibnu Bajjah, dan dari problematika filsafat yang
lain. Dan bagi peneliti, pembahasan ini merupakan pembahasan yang masih sangat sederhana
dan membutuhkan perbaikan serta perluasan lebih lanjut untuk menyempurnakannya.
Harapan peneliti, kajian ini dapat lebih bermanfaat terhadap penelitian yang akan datang.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentAqidah Filsafat Islam
Item ID6859
Deposited09 Mar 2025 04:55