Thesis
Published
مفهوم الزواج عند اليهودية و الكاثوليكية
Abstract
Penelitian ini membahas konsep pernikahan dalam Agama Yahudi dan Katolik, Studi ini menyelidiki konsep pernikahan dalam agama Yahudi dan Katolik, yang keduanya menekankan kesakralan, komitmen, dan tujuan untuk membentuk keluarga. Pernikahan dianggap sebagai mitzvah dalam agama Yahudi, yang membentuk hubungan sosial dan spiritual dengan Tuhan. Pernikahan dalam agama Katolk adalah sakramen yang menunjukkan hubungan abadi dan monogami antara Kristus dan gereja. Pernikahan dianggap sebagai institusi suci oleh kedua agama tersebut. Penelitian ini menemukan persamaan dan perbedaan penting tentang konsep pernikahan antara agama Yahudi dan Katolik. Kedua agama menekankan bahwa pernikahan sakral, komitmen untuk membangun hubungan yang harmonis, dan pentingnya keluarga sebagai dasar masyarakat. Namun, peran gender berbeda, dalam agama Yahudi: laki-laki memiliki tanggung jawab utama dalam prokreasi, sementara dalam agama Katolik suami dan istri memiliki tanggung jawab yang seimbang. Selain itu, meskipun Yudaisme memungkinkan perceraian dalam situasi tertentu, agama Katolik menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang permanen dan tidak dapat dipisahkan kecuali melalui kematian.
Berdasarkan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang konsep pernikahan dalam agama Yahudi dan Katolik. Peneliti juga membandingkan konsep-konsep ini untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua agama tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis penilitian kualitatif. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan teologis dengan metode penelitian pustaka (library research), di mana data utama diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan. Metode penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami objek penelitian melalui kajian literatur yang mendalam.
Pernikahan dianggap sebagai mitzvah (perintah agama) dalam agama Yahudi dan merupakan bagian dari kehendak Tuhan untuk manusia. Upacara pernikahan dalam agama Yahudi terdeiri dari: Kabbalat Kinyan, Bedeken, Chuppah, Birkat Erusin, Ketubah, Nisuin, dan Sheva Berachot. Pernikahan tidak hanya membuat rumah tangga, tetapi juga memenuhi kewajiban prokreasi, menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan. Yudaisme mengatur pernikahan, termasuk kewajiban laki-laki untuk menikah dan peraturan tentang perceraian yang diperbolehkan dalam beberapa situasi, meskipun agama tidak menganjurkannya. Sedangkan dalam agama Katolik, pernikahan dianggap sebagai sakramen Katolik yang kudus dan tidak dapat dipisahkan. Karena pernikahan melambangkan hubungan antara Kristus dan Gereja, agama Katolik menganggap institusi ini sebagai perjanjian ilahi yang tidak dapat diceraikan oleh manusia. Upacara pernikahan dalam agama Katolik terdiri dari: Ritus Pembuka dan Penutup, Liturgi Sabda, Perayaan Pernikahan, Liturgi Ekaristi Pernikahan juga menjadi cara bagi pasangan untuk menjadi suci dan menjalani kehidupan yang penuh kasih dan kesetiaan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan yang perlu disempurnakan. Olehh karena itu, penulis mengajukan beberapa saran untuk penlitian lebih lanjut agar kajian mengenai tema ini dapat terus dikembangkan. Pertama, disarankan untuk memperluas analisis terhadap teks-teks yang ada di kitab suci masing-masing agama. Kedua, penelitian lebih mendalam untuk mengembangkan lebih lanjut karena masih banyak hal lain yang dapat diangkat terkait dengan penelitian ini, misalnya observasi menurut ilmuwan lain, buku lain, metode lain dan masih banyak lagi.
Kata Kunci: Pernikahan, Yahudi, Katolik
يركز هذا البحث في مفهوم الزواج عند اليهودية والكاثوليكية، وكلاهما يؤكدان على قدسية الزواج والالتزام والهدف من تكوين الأسرة. فالزواج عند اليهودية يُعتبر متزفهة يؤسس لعلاقة اجتماعية وروحية مع الإله. أما الزواج عند الكاثوليكية فهو سرّ مقدس يُظهر العلاقة الأبدية والأحادية بين المسيح والكنيسة. يعتبر الزواج مؤسسة مقدسة في كلتا الديانتين. وجد هذا البحث أوجه تشابه واختلاف مهمة حول مفهوم الزواج بين اليهودية والكاثوليكية. تؤكد كلتا الديانتين على أن الزواج مقدس، والالتزام ببناء علاقات متناغمة، وأهمية الأسرة كأساس للمجتمع. ومع ذلك، تختلف أدوار الجنسين في اليهودية: يتحمل الرجال المسؤولية الرئيسية في الإنجاب، بينما في الكاثوليكية يتساوى الأزواج والزوجات في المسؤوليات. أيضًا، بينما تسمح اليهودية بالطلاق في حالات معينة، تعتبر الكاثوليكية الزواج شيئًا دائمًا ولا ينفصلان إلا بالموت.
بناءً على المسألة السابقة، فإن الغرض من هذه الدراسة هو معرفة مفهوم الزواج في اليهودية والكاثوليكية. كما يقارن الباحث هذه المفاهيم لإيجاد أوجه التشابه والاختلاف بين الديانتين.
هذا البحث هو نوع من البحوث النوعية. ولتحقيق أهداف البحث، استخدم الباحث المنهج اللاهوتي مع نوع البحث المكتبي، حيث تم الحصول على البيانات الرئيسية من الأدبيات المختلفة مثل الكتب والمجلات والمقالات ذات الصلة. ويهدف هذا المنهج البحثي إلى تحليل وفهم موضوع البحث من خلال المراجعة المتعمقة للمصادر والأدبيات.
يعتبر الزواج فريضة دينية في اليهودية وهو جزء من إرادة الإله للبشرية. تتكون طقوس الزواج في اليهودية من: قبلات كنيان وبيدكن وشوباه وبركة إروسين والكتوبة والنيصوين وشيفا بركات. فالزواج لا ينشئ أسرة فحسب، بل يفي أيضًا بواجب الإنجاب ويحافظ على التقاليد والقيم الدينية. وتنظم اليهودية الزواج، بما في ذلك إلزام الرجل بالزواج، وقواعد الطلاق المسموح به في بعض الحالات، رغم أن الديانة لا تشجع عليه. عند الكاثوليكية.، يُعتبر الزواج سرًا كاثوليكيًا مقدسًا لا ينفصم. وبما أن الزواج يرمز إلى العلاقة بين المسيح والكنيسة، فإن الكاثوليكية تعتبر هذه المؤسسة عهدًا إلهيًا لا يمكن للبشر أن يطلقوه. تتكون طقوس الزواج الكاثوليكي من: طقوس الافتتاح والاختتام، وطقس الكلمة، والاحتفال بالزواج، وطقس الإفخارستي. الزواج هو أيضًا وسيلة للزوجين لكي يصبحا عفيفين ويعيشا حياة من الحب والإخلاص.
ويدرك الباحث أن هذا البحث لا يزال ينطوي على أوجه قصور تحتاج إلى تحسين. لذلك، يقترح الباحث عدة اقتراحات لمزيد من البحث حتى يمكن مواصلة تطوير الدراسات حول هذا الموضوع. أولاً، يوصى بالتوسع في تحليل النصوص الواردة في الكتب المقدسة في كل دين من الأديان. ثانياً، زيادة التعمق في البحث، لأنه لا تزال هناك أمور أخرى كثيرة يمكن أن تثار في هذا البحث، مثل الملاحظات التي أوردها علماء آخرون، وكتب أخرى، ومناهج أخرى وغيرها الكثير.
الكلمات الرئيسية: الزواج، اليهودي، الكاثوليكي
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama Agama
Subjects23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 230 - Teologi Kristen > 230 Agama Kristen, Teologi Kristen
23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 290 - Agama lainnya > 296 Yahudi
23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 290 - Agama lainnya > 296 Yahudi
Keywordsالكلمات الرئيسية: الزواج، اليهودي، الكاثوليكي
Item ID7054
Deposited14 Apr 2025 03:22