Thesis
Published
DOCTRINE OF RELIGIOUS PLURALISM IN THE TEACHING OF THEOSOPHICAL SOCIETY
Abstract
Doktrin pluralisme agama dewasa ini menjadi salah satu isu pemikiran
yang begitu populer dalam diskursus keagamaan, dan kian menyebar ke
tengah-tengah kehidupan umat beragama. Paham ini mengajarkan bahwa
semua agama sama-sama benar dan merupakan jalan yang sah untuk
menuju Tuhan yang sama. Dalam pandangan kaum pluralis, agama apapun
tidak berhak mengklaim bahwa agamanya yang paling benar. Paham dan
ajaran serupa ternyata telah diyakini dan diajarkan oleh sebuah organisasi
kebatinan yang menamakan dirinya sebagai Masyarakat Theosofi pada
sekitar akhir abad ke-19. Masyarakat Theosofi menafikan klaim kebenaran
absolut agama, bagi mereka tidak ada agama yang lebih tinggi daripada
kebenaran, kebenaran adalah milik semua agama. Theosofi bertujuan untuk
mendamaikan agama-agama, aliran-aliran dan bangsa-bangsa di bawah
sebuah sistem etika umum berdasarkan pada kebenaran-kebenaran abadi,
serta bercita-cita untuk mewujudkan sebuah persaudaraan kemanusiaan
universal.
Berangkat dari permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk
mengungkap kesamaan antara doktrin pluralisme agama dengan ajaran yang
diyakini oleh masyarakat theosofi. Dimana dalam penelitiannya, peneliti
hendak merujuk pada teori pluralisme agama dalam kacamata cendekiawan
muslim, Anis Malik Thoha, yang mengklasifikasikannya ke dalam empat
tren pluralisme agama:humanisme sekuler; teologi global; sinkretisme; dan
hikmah abadi.
Untuk mencapai hasil yang dimaksud, penelitian yang dilakukan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-
analisis. Yakni, peneliti akan memaparkan ajaran-ajaran yang diyakini oleh
Masyarakat Teosofi, kemudian menganalisa dan mengungkap kemiripan
yang terdapat antara ajaran-ajaran dalam Masyarakat Theosofi dengan
doktrin pluralisme agama.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan dan melihat adanya
kesamaan antara ajaran-ajaran yang diyakini oleh Masyarakat Theosofi
dengan doktrin pluralisme agama. Paham humanism sekuler ditemukan
pada inti ajaran theosofi yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal
kemanusiaan tanpa memandang superioritas keagamaan. Theosofi juga
meyakini bahwa praktik ibadah setiap agama yang berbeda pada hakikatnya
menuju Tuhan yang sama, sebagaimana yang dianut oleh pengusung ide
teologi global. Pada dasarnya, theosofi juga menganut ajaran sinkretisme
agama dan mencampur berbagai kebijaksanaan kuno agama-agama besar
dunia. Selain itu, theosofi bertujuan untuk melegitimasi kebenaran semua
agama dan menyatakan bahwa setiap agama berbeda hanya dalam level
eksoterik (luar), namun sejatinya semua agama memiliki kesamaan pada
level esoterik (batin), hal ini serupa dengan ajaran hikmah abadi dan
kesatuan transenden agama-agama.
Akhirnya, peneliti menilai masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam kajian ini, sehingga peneliti mengharapkan adanya masukan dan
koreksian dari pembaca demi tercapainya hasil dan nilai yang lebih baik.
Peneliti berharap kajian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi
penelitian yang akan datang.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
SubjectsB Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy
B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy
Item ID728
Deposited05 Nov 2020 04:45