Pembagian tasawuf secara sistematis terdiri dari tasawuf akhlaki, tasawuf falsafi, dan tasawuf amali, masing-masing menekankan aspek moral, filosofis, dan praktis. Pembahasan mengenai akhlak dalam tasawuf sangat relevan dengan tantangan zaman modern saat ini, yaitu merosotnya akhlak baik (pergaulan bebas, perkelahian antar remaja dan hedonism) dengan kerugian pada masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas secara mendalam tentang pemikiran tasawuf akhlaki dan karakteristiknya dalam pemikiran Buya Hamka. Buya Hamka Merupakan tokoh sufi modern di Indonesia, yang pemikirannya sangat relevan untuk dijadikan rujukan dalam mengaplikasikan tasawuf akhlak di zaman sekarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif berbasis telaah kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis untuk mengkaji secara mendalam konsep tasawuf akhlaki Buya Hamka dan karakteristiknya. Sumber data primer diperoleh dari karya-karya Buya Hamka langsung, sedangkan data sekunder meliputi buku-buku dan karya ilmiah yang membahas pemikiran tasawufnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa definisi Akhlak menurut Buya Hamka yang berlandaskan tauhid (Kepercayaan kepada Tuhan). Oleh karena Buya Hamka mengedepankan Akhlak dalam pengamalannya beliau memiliki corak Tasaawuf Akhlaki. Tasawuf Hamka memiliki tiga karakteristik utama: berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, Keseimbangan antara urusan duniawi dan amalan akhirat, serta mengedepankan kesederhanaan dalam Keseharian hidup Buya Hamka. Dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf karena masih terdapat kekurangan pada tulisan ini. Maka penulis menyarankan untuk selanjutnya dapat melengkapi kekurangan tulisan ini. Khusunya dalam pembahasan pemikiran pada tokoh Ulama Nusantara Buya Hamka. Meneliti dan mengungkap lebih detail terhadap pemikiran tasawuf dalam pandangan filsafat.