Ilmu nahwu menjadi fondasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa Arab, terlebih dalam pembentukan kalimat bahasa Arab. Susunan yang terkandung dalam kalimat bahasa Arab seringkali disebut sebagai murakkab atau tarkib, dan tarkib yang menjadi fondasi dari terbentuknya sebuah kalimat bahasa Arab adalah tarkib isnadi. Tarkib isnadi merupakan dasar untuk mempelajari bahasa Arab yang harus diketahui serta dikuasai oleh para pemula, karena kandungannya merupakan fondasi terbentuknya sebuah kalimat, maka perannya dalam pembelajaran bahasa Arab bagi para pemula tidak dapat diragukan. Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai lembaga pendidikan dengan sistem pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab telah bertahun-tahun menggunakan buku ajar bahasa Arab bagi pemula. Buku ajar tersebut seringkali menjadi rujukan bagi para pemula, yaitu kitab Durusullughah Al-Arabiyah Juz I karya Imam Zarkasyi dan Imam Syubani, yang tidak hanya mengandung materi kosa kata semata namun juga pembentukan kalimat, agar peserta didik dapat mempraktekkannya dalam kesehariannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dilakukan guna mengetahui jenis-jenis serta pola-pola tarkib isnadi yang terkandung dalam Kitab Durusullughah Al-Arabiyyah Juz I untuk materi semester I. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dengan menggunakan metode dokumentasi untuk pengumpulan data. Teknik analisa data yang digunakan adalah teori miles dan huberman, dengan murakkab isnadi yang terkandung dalam Kitab Durusullughah Al-Arabiyah Juz I sebagai data dalam penelitian ini, serta data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa jenis tarkib isnadi yang terkandung dalam Kitab Durusullughah Al-Arabiyah Juz I untuk materi semester I adalah jumlah ismiyyah dan fi 'liyyah, dengan jumlah ismiyyah yang mendominasi materi dari materi satu hingga materi tujuh belas. Peneliti juga menemukan pola-pola tarkib isnadi dalam bentuk jumlah ismiyyah yang terdiri dari mubtada dan khobar dengan polanya, maupun jumlah fi 'liyyah dengan polanya yang terdiri dari fi 'il naqish, isim-nya dan khobar-nya. Adapun setelah peneliti menyelesaikan penelitiannya, peneliti menyadari bahwa penelitian yang dilakukannya tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna sehingga peneliti mengharapkan bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas terkait tarkib isnadi untuk mendalami dasar-dasar ilmu nahwu serta tata bahasa dalam kalimat bahasa Arab agar penelitian dapat mencapai tingkat yang diharapkan.