Syauqoti, Roifatus (2019) تطبيق العقود المركبة في التمويل العقاري الشرعي بالبنوك الإسلامية (دراسة حالة ببنك معاملات الإندونيسي فرع فونوروكو وبنك مانديري الشرعي فرع فونوروكو وبنك الشعب الإندونيسي الشرعي فرع فونوروكو). S2 Masters thesis, University of Darussalam Gontor.

FILE TEXT ROIFATUSS SYAUQOTI FIX.pdf Download (1MB)

Abstract

Produk Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) Merupakan produk bank syariah yang diadopsi dari produk bank konvensional. KPRS bank syariah menawarkan 3 akad yang dapat digunakan dalam pembiayaan ini yaitu akad murabahah, Ijarah Muntahiyyah Bi Tamlik (IMBT) dan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ). Ketiga akad ini merupakan bagian dari akad baru dalam fiqh Islam kontemporer. Ketiga akad yang menjadi pilihan dalam produk KPR syariah yaitu murabahah bil wakalah, IMBT dan MMQ mengandung dua akad dalam satu transaksi atau hybrid contract. Ulama masih berbeda pendapat mengenai hukum hybrid contract sebagian membolehkan dan lainnya melarang hybrid contract. Produk KPR dengan skema akad murabahah dan skema akad IMBT merupakan salah satu produk yang dianggap sebagai produk yang kontroversial yang diformulasi dari metode hukum hilah atau rekayasa akad. Produk perbankan syariah dianggap masih bernafas konvensional dan terkesan mirroring yang membedakan hanya pada sisi labellingmenggunakan istilah syariah, tapi secara substansi spiritnya tetap konvensional.Penelitian ini, ingin membahas tentang aplikasi hybrid contract pada produk KPRS di Bank Syariah. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi hybrid contract pada produk KPRS di bank syariah dan juga untuk mengetahui apakah dalam aplikasi hybrid contract mengandung hilah yang diharamkan dalam Islam.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif, dengan melakukan penelitian di 3 bank syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia Cabang Ponorogo, Bank Syariah Mandiri Cabang Ponorogo, dan Bank BRI Syariah Cabang Ponorogo. Metode Pengumpulan data menggunakan metode triangulasi, yaitu penggabungan antara metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif induktif untuk mengetahui hilah pada hybrid contract di ketiga bank tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah manager dan karyawan pada setiap bank. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi hybrid contract produk KPRS di Bank Muamalat Indonesia cabang Ponorogo menggunakan akad murabahah dan MMQ, diantara keduanya akad MMQ lebih diminati nasabah daripada akad murabahah. Aplikasi hybrid contract pada produk KPRS di Bank Syariah Mandiri cabang Ponorogo menggunakan akad murabahah bil wakalah. Sedangkan aplikasi hybrid contract pada produk KPRS di BRI Syariah menggunakan akad murabahah, akad IMBT dan IMBT untuk Refinancing, diantara ketiganya IMBT untuk Refinancing lebih diminati nasabah. Aplikasi MMQ di Bank Muamalat Indonesia tidak mengandung hilah yang dilarang namun akad ini kurang sempurna karena bank tidak melakukan kewajibannya sebagai mitra. Aplikasi Murabahah bil Wakalah di Bank Syariah Mandiri tidak mengandung hilah yang dilarang karena tidak ada perpindahan dana dari Bank ke nasabah. Aplikasi IMBT dan IMBT Refinancing di BRI Syariah tidak mengandung hilah yang dilarang namun akadnya belum sempurna karena bank tidak menjalankan kewajibannya sebagai pemberi sewa. Perlu digaris bawahi bahwasanya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan tentunya masih banyak kekurangan. Semoga penelitian ini dapat disempurnakan oleh peneliti-peneliti setelahnya

View more statistics

View Item