Search for collections on UNIDA Gontor Repository

نظرية المعرفة للتفسير التستري (دراسة تحليلية وصفية لسورة الطارق)

M Muttaqin, Shofwan (2019) نظرية المعرفة للتفسير التستري (دراسة تحليلية وصفية لسورة الطارق). D4 Diploma thesis, University of Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT
Shofwan Fix.pdf

Download (913kB)

Abstract

Dalam sebuah penafsiran, seorang Mufassir mempunyai corak yang berbeda-beda. Salah satunya adalah tafsir sufi. Sebagian Mufassir menolak tafsir sufi dan sebagian pula menerimanya. Adapun salah satu tokoh tafsir sufi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Sahl bin Abdullah At-Tustari dengan judul buku Tafsir al-Qur’an l-Azhim. Dalam tafsirnya, beliau menafsirkan al-Qur’an berbeda dengan para Mufassir sufi lainnya seperti halnya dalam Q.S at-Thoriq, yang mana penafsiran beliau ini berdasarkan pengalaman spiritualnya dalam kehidupan sehari-hari. Dari sinilah penulis tertarik untuk membahas bagaimana epistemologi at-Tustari dalam menafsirkan al-Qur’an dalam Q.S at-Thoriq. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Data diperoleh dengan mengkaji tafsir sahl at-Tustari dan kitab tafsir lain yang juga bercorak sufi. Di samping itu juga dari kitab-kitab yang membahas tentangnya. Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode: pertama, metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data yang terkait dan memaparkannya, serta dari data-data tersebut dianalisis. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Parameter syarat tafsir isyari menurut at-Tustari sebagai berikut: a) pensucian jiwa. b) pembersihan hati. c) menghiasi akhlak yang baik dan fadilah-fadilah yang ada di dalam al-Qur’an bahkan oleh kehendak. 2) Dalam menafsirkan al-Qur’an surat at-Thoriq Sahl at-Tustari menggunakan corak Isyari yang lebih mengedepankan makna esoterik dari pada makna eksoterik yang disesuaikan dengan pengalaman spritualnya. Seperti penafsiran dalam Q.S at-Thoriq»ءامسلا» yang diartikan sebagai ruh Muhammad. «عجرلا» yang diartikan kembali ke jalan yang benar atau bertobat setelah melakukan perbuatan dosa. 3) Setiap mufassir memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri termasuk at-Tustari, adapun salah satu kekurangan tafsir ini tidak menafsirkan secara keseluruhan ayat yang ada dalam surat akan tetapi hanya sebagian ayat tertentu yang sepertinya perlu dijelaskan. Jika melihat kelebihanya tafsir ini adalah tafsir sufi yang disusun pertama kali diantara para mufassir sufi lainnya pada abad ke tiga.Penulis berharap agar penelitian ini dapat membantu umat Islam dalam memahami tasfir secara isyari. Hal tersebut perlu diketahui karena kitab tafsir khususnya tafsir sufi memiliki cara yang tersendiri dalam menafsirkan al-Qur’an yang lebih mengedepankan makna esoterik dari pada makna eksoterik. Khususnya untuk penelitian ini diharapkan bisa membantu manusia terkhusus ummat muslim dalam memahami makna tafsir secara makna esoterik. Untuk peneliti yang akan datang supaya lebih giat dalam meneliti terkhusus penelitian Epistemologi tafsir sufi

Item Type: Thesis ( D4 Diploma )
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir
Depositing User: Mr Muhammad Taufiq Riza
Date Deposited: 05 Nov 2020 22:15
Last Modified: 03 Oct 2024 03:02
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/798

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item