Thesis
Published
MAKNA “ A’MA” DALAM AL-QUR’AN
Abstract
Buta merupakan hal yang berkaitan dengan keterbatasan dalam melihat, Oleh karena
itu tidak heran banyak dari kalangan masyarakat sering menganggap buta adalah suatu
gejala dalam indra penglihatan saja, atau buta secara fisik. Buta dalam al-qur’an disebut
dengan kata A’Ma, akan tetapi di dalam al-qur’an buta tidak hanya dimaknai dengan
buta dalam indra penglihatannya saja atau buta mata, seperti yang sering dimaknai oleh
kalangan masyarakat. karena dalam al-qur’an yang memiliki penglihatan tidak hanya
mata, akan tetapi hati, sehingga dalam tafsirnya ragib al-ashfahani, mengatakan dengan
sebutan Faqdu Al-Bashirah, yakni buta hatinya atau buta terhadap kebenaran. Maka dari
itu, hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk meniliti tentang makna A’ma dalam
al-qur’an, sehingga penelitian ini dapat membantu dan menjelaskan makna A’ma tersebut,
agar masyarakat dapat menegetahui secara jelas bagaimana perubahan makana A’ma, dan
kapan terjadi perubahan makna A’ma dan berapa macam makna-makna A’ma dalam al-
qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian literatur. Dan dengan adanya permasalahan
diatas peneliti menganggap penting untuk mencari makna A’ma didalam al-Qur’an. Metode
yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitianya adalah dengan metode
deskriptif (descriptive method), dan metode analisis (aalysis method). Atau setelah peneliti
mendeskripsikan penafsiran dari para mufassir khususnya tafsir abu hayyan al-andalusi,
kemudian peneliti menganalisanya.
Hasil dari penelitian ini adalah, bahwasanya dalam kata «A’Ma» mempunyai tiga
arti besar yang mencakup berbagai macam makna yang terlahir dari kata «A’ Ma Ya».
ketiga makna itu adalah, pertama mengandung arti buta hatinya. Kedua, buta panca
indaranya atau buta mata. Dan ketiga, mengandung arti buta dari hujjah. Ketiga arti
tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan arti dasar « A’ Ma Ya « (menutup dan
memberi tabir). Pertama, bahwa buta hati menandakan bahwa seorang manusia buta atau
tidak dapat melihat dan menerima kebenaran. Kedua, buta penglihatan berarti seakan akan
ada yang menutup matanya sehingga tidak dapat melihat. Dan ketiga, buta dari hujjah
yakni buta dari bimbingan dan jalan untuk mendapatkan bimbingan.
Dari penelitian ini diketahui kenapa al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan
bahasa Arab yaitu karena keluasanya. Dan dari penelitian ini diharapkan bisa membantu
manusia terkhusus ummat muslim dalam memahami al-Qur’an. dan untuk peneliti yang
akan datang supaya lebih giat dalam meneliti terkhusus penelitian tentang kata-kata dalam
al-Qur’an.
Kata kunci: A’ma, makna, al-Tafsir, al-maudu’i, al-wujuh wa al-nadzoir
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Tarbiyah
Item ID845
Deposited07 Nov 2020 16:26