Thesis
Published
التوحيد ضوء يف كيجاوين تعليم يف جوسيت كاووال مانوجنجالينج اإلسالمي رسالة يف راجنجاوارسيتو جنابيهي رادين كيباتينان فكرة عن التحليلية (الدراسة جايت) هداية ويريد
Abstract
Manunggaling Kawula Gusti merupakan ilmu tingkat tinggi orang Jawa untuk
memperoleh derajat kesempurnaan. Dalam kejawen, Manunggaling Kawula Gusti
merupakan sentral ajarannya. Namun, dalam sejarahnya, konsep tersebut tidak terlepas
dari perdebatan. Dikatakan bahwa Manunggaling Kawula Gusti berasaskan kepada
ajaran monistik dan panteistik. Salah satu ulama yang menyebarkan ajaran Manunggaling
Kawula Gusti adalah Ranggawarsita, dan menulis serat terlengkap yang membahas tentang
Manunggaling Kawula Gusti. Serat tersebut adalah serat Wirid Hidayat Jati. Ranggawarsita
merupakan tokoh yang mewakili konsep yang dibesarkan oleh proses akulturasi dua
tradisi besar, tradisi Islam dan tradisi kejawen. Maka, corak pemikiran Ranggawarsita
dipengaruhi oleh dua tradisi tersebut. Hal ini menyebabkan tidak terwakilinya salah
satu tradisi secara keseluruhan. Paham Manunggaling Kawula Gusti yang digagas oleh
Ranggawarsita menunjukkan pandangan yang sinkretis dan akulturis. Yaitu pandangannya
sebagai seorang Muslim dan seorang penganut kebatinan.
Pembahasan ini bertujuan untuk mengungkap Manunggaling Kawula Gusti menurut
Raden Ngabehi Ranggawarsita dalam serat Wirid Hidayat Jati, dan pandangan Tauhid
Islam terhadap ajaran tersebut.
Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa beberapa literatur dan
buku yang mengupas tentang Manunggaling Kawula Gusti menurut Raden Ngabehi
Ranggawarsita dalam Serat Wirid Hidayat Jati, dan pandangan Tauhid Islam terhadapnya.
Sedangkan, data sekunder berasal dari data yang mendukung data primer. Data-data
tersebut didapatkan dengan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan dan menelaah sumber-
sumber data terkait yang ditindak lanjuti dengan metode analisis, dengan menganalisa dan
mengkritik data-data tersebut, yang dikaji melalui pendekatan theologis dan pendekatan
normatif. Yaitu pendekatan yang berupaya untuk memahami agama dengan menggunakan
kerangka Ilmu Ketuhanan.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti adalah Manunggaling
Kawula Gusti menurut Ranggawarsita terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe etis, tipe kosmologis
dan tipe theologis. Ketiga tipe tersebut saling berkaitan, dan berkenaan dengan hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia, dan lingkungan. Konsep tersebut mengajarkan bahwa
Tuhan jauh dengan manusia, tetapi asma dan sifat-Nya yang dekat dengan kita. Yang
dimaksud dengan manunggal antara Tuhan dan hamba adalah manunggalnya cipta, rasa,
dan karsa. Ranggawarsita tetap membedakan antara kawula dan Gusti dengan istilah ‘roro
ning tunggal’. Tuhan mengatur alam, dan meresap ke dalam setiap bagian dari alam ini,
dan alam merupakan tajalli Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti tidak mungkin dipandang
sebagai ajaran yang menyimpang dari tauhid, dan sebaliknya, ia merupakan bentuk
ekspresi tauhid paling tinggi. Ajaran ini mengajarkan bahwasanya tidak ada wujud yang
hakiki selain wujud-Nya.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti sesuai dengan penelitian ini
adalah bahwasanya Manunggaling Kawula Gusti mengarah pada ajaran monistik dan
panteistik. Ajaran ini sulit untuk dipahami, maka tidak seharusnya diajarkan kepada orang
awam yang masih dangkal pengetahuannya tentang Tuhan. Hendaknya seorang Muslim
memperkuat aqidahnya dan keimanan kepada Allah untuk menjaga diri dari paham-paham
yang menyimpang dari agama. Dan dengan segala kekurangannya, peneliti berharap akan
adanya kajian selanjutnya dalam masalah ini lebih baik dan lebih bermanfaat. Amin.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
Item ID876
Deposited08 Nov 2020 03:40