Pesantren telah melakukan adaptasi dengan kemajuan teknologi, salah satunya Instagram, Youtube sebagai media informasi, media dakwah. Berdasarkan observasi peneliti , Pondok Pesantren Walisongo Ngabar mendapati posisi tertinggi kedua pesantren dengan jumlah followers di kabupaten Ponorogo dalam penggunaan Instagram dengan jumlah pengikut dan jumlah suka yang banyak setelah Pondok Modern Darussalam Gontor. Namun, tingkat keterlibatan publik dinilai rendah, dengan skor 4,32%, yang seharusnya mewakili tingkat keterlibatan 4,8 %. Hal ini dapat disebabkan dengan kurangnya komunikasi dialogis terhadap publik yang dapat mempengaruhi tingkat keterlibatan dengan publik di media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa optimal media sosial Instagram @ngabarexcellent sebagai media informasi Pondok Pesantren Walisongo Ngabar. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Teori Komunikasi Dialogis Kent dan Taylor dengan lima dialogic loop, the usefulness information, the generation of return visit, the intuitive, dan the rule of conservation visitor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah followers Instagram @ngabarexcellent yang berjumlah 16.292 followers dengan jumlah sampel 419 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi dialogis pada akun Instagram @ngabarexcellent sebagai media informasi telah dinilai optimal ditunjukkan melalui total skor 46.362 yang berada pada rentang Q2 sampai Q3 (Q2-Q3). Dari kelima indikator analisis komunikasi dialogis Instagram @ngabarexcellent sebagai media informasi, the intuitive adalah indikator optimalisasi tertinggi sedangkan dialogic loop adalah indikator efektivitas terendah. Secara keseluruhan, deskriptor pada tiap indikator berada pada kategori yang sangat optimal karena berada pada rentang 75-100%.