Manzilah, Manzilah (2024) المناسبة والبلاغة السامية في سورة الفجر ( دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
Abstract
Richard Bell mengkritik struktur dan urutan ayat dalam Al-Qur'an, termasuk surah al-Fajr, dengan menyatakan bahwa ayat-ayat di dalamnya tidak tersusun dengan baik. Namun, pandangan ini bertentangan dengan pendapat para ilmuwan Muslim yang menegaskan bahwa Al-Qur'an memiliki sistematika tersendiri yang disebut sistematika Ilahiyah (Tauqify). Para ulama seperti Abu Bakar al-Anbari dan Sayyid Quthb menegaskan bahwa susunan ayat dan surah dalam Al-Qur’an diturunkan sesuai dengan perintah dan petunjuk dari Allah Ta’ala yang diberitahukan kepada Nabi SAW, bukan hasil ijtihad manusia. Keterkaitan antar ayat dalam Al-Qur'an dibahas melalui Ilmu Munasabah dan Retorika Semit. Al-Biqā‘ī mengembangkan tafsir Al-Qur’an 30 juz berbasis Munasabah, sedangkan Michel Cuypers menggunakan prinsip Retorika Semit untuk menganalisa struktur surah dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, peneliti ingin menemukan persamaan dan perbedaan antara Ilmu Munasabah dan Retorika Semit dalam menjelaskan struktur surah al-Fajr sekaligus untuk menjawab kritik Richard Bell mengenai surah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang melibatkan pengumpulan data dokumentatif dari berbagai sumber tertulis seperti naskah, buku, majalah, surat kabar, dan dokumen lainnya. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif-komparatif, yaitu memkomparasikan antara implementasi teori-teori Ilmu Munasabah dan Retorika Semit dalam menjelaskan keterkaitan ayat-ayat dan strukturnya pada surah al-Fajr. Dengan demikian, kerangka teori pada penelitian ini adalah Ilmu Munasabah dan Retorika Semit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ilmu Munasabah dan Retorika Semit sebagai penyempurna dalam pembahasan mengenai struktur surah al-Fajr mengungkapkan bahwa surah ini tersusun sistematis, dapat bersimetri dengan ayat lainnya dan memiliki keterkaitan susunan, sehingga membentuk struktur surah yang koheren. Meskipun prinsip-prinsip dasar Retorika Semit berbeda dari Ilmu Munasabah, terutama dalam hal pembagian dan penentuan tingkat-tingkat teks, keduanya memiliki kesamaan dalam menjelaskan hubungan antar ayat. Retorika Semit menekankan prinsip simetri dalam struktur teks yang dalam pembahasan ini membentuk sebuah Passage yang terdiri dari 3 Part berisi 2-3 Piece dengan Segment yang tersusun dari 1-3 Member dengan struktur konsentris (ABCB’A’). Sementara itu, Ilmu Munasabah berpegang pada prinsip bahwa susunan surah-surah dan ayat-ayat Al-Qur'an bersifat Tauqifi (berdasarkan petunjuk Allah). Melalui kedua pendekatan ini dapat diketahui bahwa surah Al-Fajr tersusun secara sistematis dan saling terkait sehingga pernyataan Richard Bell dapat dibantahkan. Dari penelitian di atas, penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya mengeksplorasi lebih dalam mengenai penerapan metode Retorika Semit dan Ilmu Munasabah dalam konteks surah-surah lain selain al-Fajr, guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai struktur dan keterkaitan ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Selain itu, penting untuk melibatkan perspektif dari sarjana Muslim dan orientalis yang berbeda, guna memperkaya diskusi mengenai koherensi dan sistematika Al-Qur'an, sehingga hasil kajian dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap studi tafsir kontemporer.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Additional Information: | Skripsi : Manzilah NIM : 422021238100 |
Uncontrolled Keywords: | Munasabah, Retorika Semit, Surah al-Fajr |
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X1 - Al-Qur'an dan Ilmu yang Berkaitan > 2X1 - Al-Qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir |
Depositing User: | 45 Manzilah Manzilah |
Date Deposited: | 24 Dec 2024 12:31 |
Last Modified: | 24 Dec 2024 12:33 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4906 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |