Thesis
Published
الإسلام المنفتح عند نور خالص ماجد
Abstract
KONSEP ISLAM INKLUSIF NURČHÖLISH MADJID
(Studi Kritik)
Abstrak
Lailah Alfi
Dunia Islam saat ini telah dihadapkan dengan berbagai krisis yang mengancam prinsipprinsip akidah dari segala penjuru. Di antara ancaman itu adalah sebuah gerakan yang diklaim
sebagai gerakan "pembaharuan" berasaskan kebebasan berfikir yang merupakan buah dari gerakan
liberalisasi di barat. Pada akhirnya paham ini telah mempengaruhi banyak pemikiran dalam aspek
sosial, politik, dan ekonomi. Liberalisasi menuntut kebebasan individu dari doktrin agama yang
mengekang hingga memberikan penghargaan bertebihan pada kemanusiaan. Ia juga memandang
manusia sebagai makhluk yang lahir dengan fitrah kebenaran, sehingga sudah sepantasnya
hubungan sosial antar sesama manusia berlandaskan sifat saling menghargai, terbuka, dan berbaik
sangka tanpa saling menyalahkan dan berburuk sangka. Inilah yang.disebut dengan sikap inklusif
yang dalam realitasnya telah mempengaruhi pemikiran Islam dan menjadi wacana yang menarik
bagi banyak kalangan serta diharapkan menjadi solusi dari berbagai konflik yang
mengatasnamakan agama. Salah satu tokoh yang aktif menyebarkan paham inklusivisme di
Indonesia adalah Nurcholish Madjid yang dikarnakan pemikiran-pemikirannya disebut sebagai
"Guru Bangsa". Meskipun inklusivisme dianggap sebagai solusi namun kiranya perlu diadakan
pengkajian dan kritik mengingat bahwa ia berangkat dari pemikiran barat yang menjadikan AlQur'an sebagai obyek justifikasi.
Berangkat dari pemikiran diatas, peneliti melakukan kajian kritis sederhana untuk
mengetahui sejarah dan latar belakang konsep Islam Inklusif Nurcholish Madjid yang mencakup
penafsirannya terhadap kalimat "Islam" sebagai dasar pemikiran, ukhuwwah al-islamiyah,
keselamatan ahl-kitab dan juga mengenai klaim kebenaran agama-agama beserta kritik terhadap
masing-masing konsep di atas. Sehingga dengan demikian dapat diketahui letak kekeliruankekeliruan yang ada di dalamnya dengan membandingkannya dengan beberapa pendapat pemikir
muslim lainnya.
Dalam melakukan kajian ini, penulis menggunakan pendekatan filosofis untuk mengkaji
konsep Islam Inklusif Nurcholish Madjid. Kemudian untuk memaparkan pemikiran-pemikirannya
dan mengetahui kekeliruan-kekeliruan serta menyimpulkan pemikirannnnya, penulis
menggunakan metode deskriptif dan analitis kritis.
Dari kajian yang sangat sederhana ini diketahui bahwa bangunan konsep Islam Inklusif
Nurcholish Madjid berangkat dari penafsirannya yang salah terhadap kata "Islam" yang
diartikannya sebagai "“jalan” dan bukan sebagai agama resmi. Penafsiran tersebut merupakan
implikasi dari sekularisasi dan kecenderungan Nurcholish dalam penggunaan akal secara
berlebihan dalam kajiannya. Penafsiran ini menyebabkan lahirnya konsep ukhuwwah islamiyah
yang berasaskan humanisme dan perluasan makna ahlul kitab sehingga tidak hanya diperuntukkan
kepada umat Yahudi dan Kristen namun mencakup semua agama yang memiliki kitab suci dan
juga menolak klaim kebenaran yang ada pada agama-agama. Semua itu dipertegas dengan
mengutip ayat-ayat Al-Qu'an. Semua pemahaman tersebut bukan berasaskan ajaran Islam
melainkan ajaran modernisme yang dipaksakan masuk kedalam ajaran Islam. Dan sudah
sepatutnya bahwa semua konsep-konsep diatas merujuk kepada sumber yang sebenarnya dan
diartikan sebagaimana seharusnya bukan dengan penafsiran individu.
Akhimya, dari kajian yang masih sederhana ini, penulis berharap akan ada penulis lain
yang mengkkaji dan mengkritisi konsep Inklusivisme Islam Nurcholish Madjid dari segi lain,
sehingga akan lebih memperkaya dan memperjelas apa yang selama ini masih kabur. Dan dapat
menjadi sumbangan yang berarti bagi umat Islam.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID5993
Deposited27 Feb 2025 04:31