Thesis
Published
دور بولس في تحريف تعاليم الأناجيل الأربعة
Abstract
ABSTRAK
PERAN PAULUS DALAM PENYELEWENGAN AJARAN EMPAT INJIL
Tonny Ilham Prayogo
Pada hakikatnya Injil merupakan kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi Isa AS.,
guna menguatkan kebenaran yang beliau datangkan kepada umatnya. Injil adalah mukjizat yang
Allah berikan kepada Isa AS. yang terlepas atau terbebas dari pada kesalahan dan penyelewengan.
Akan tetapi, setelah wafatnya Isa AS., Injil muncul dengan berbagai versi yang ditulis oleh
beberapa muridnya, salah satu isi surat terbanyak berasal dari surat-surat Paulus yang dikarang
oleh Paulus sendiri. Dengan adanya berbagai macam Injil, orang-orang Kristen bingung untuk
memilih manakah yang asli di antara Injil-Injil tersebut. Pada 325M., diadakan Konsili Nicea
untuk menetapkan Injil yang asli dan palsu. Maka ditetapkan empat Injil yang dianggap asli, yaitu
Injil Markus, Matius, Lukas, Yohanes, dan secara keseluruhan isi Perjanjian Baru terdapat SuratSurat Paulus. Hal ini mengindikasi bahwa keempat Injil tersebut tidak asli lagi, karena beberapa
ayat-ayat telah diselewengkan oleh Paulus sendiri. Artinya, Paulus memiliki peran dalam
menyelewengkan Perjanjian Baru. Karena itu, peneliti menjadikan Paulus sebagai tokoh yang
mempunyai pengaruh besar dalam penyelewengan Injil.
Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti berusaha untuk
mengungkapkan peran Paulus dalam penyelewengan Injil yang dikenal dengan Perjanjian Baru,
khususnya tentang memasukkan unsur Yahudi ke dalam Perjanjian Baru, penambahan surat-surat
Paulus di dalam Injil, dan penghapusan beberapa ayat di dalam Injil.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sejarah (history) sebagai acuan
dalam unsur-unsur pelaku, waktu, dan tempat. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif
untuk memaparkan peran Paulus yang berkenaan dengan Injil, kemudian peneliti menggunakan
metode analisis untuk menganalisa peran Paulus yang telah menyelewengkan Perjanjian Baru,
sehingga berimplikasi terhadap menyelewengnya akidah atau ajaran Kristiani.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa Paulus memiliki peran penting dalam
penyelewengan Perjanjian Baru. Pesan tersebut meliputi ajaran Trinitas, memasukkan unsur-unsur
ajaran Yahudi, menambahkan ayat-ayat Paulus ke dalam Injil, dan menghilangkan sebagian ayatayat Injil, menghalalkan yang diharamkan, dan memalsukan dokumen-dokumen al-Kitab.
Demikianlah kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, peneliti mengakui bahwa
penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, peneliti
mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam, khususnya dalam
yang berkenaan dengan peran Paulus di dalam Perjanjian Baru.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID6827
Deposited09 Mar 2025 00:58