Thesis
Published
القرآن يف ابلعسل االستشفاء النجار حممد راغب زغلول عند
Abstract
Peneliti menguraikan tentang Cara Pengobatan Menggunakan Madu dalam
Al-Qur’an menurut Dr. Zaghlul Raghib Muhammad An-Najjar. Di antara sebab yang
mendorong penulis untuk meneliti hal ini adalah keberhasilan pengobatan medis dalam
penyembuhan sebagian besar penyakit yang diderita oleh manusia, yang mana hal tersebut
menyimpan sisi negatif akibat pengkomsumsian obat-obatan dalam jangka waktu yang
panjang. Sebab ini yang menjadikan peranan obat herbal diperlukan sebagai pengendali
dari obat-obatan medis tersebut dengan efek negatif yang relatif lebih ringan. Selain
itu pentingnya memahami isyarat ayat kauniyah dalam Al-Qur’an juga menjadi sebab
ditulisnya pembahasan ini. Dimana ayat-ayat kauniyah secara jelas tertulis dalam Al-Qur’an
berjumlah lebih dari 1000 ayat. Adapun selebihnya, ayat-ayat kauniyah tersebut tersirat
melalui isyarat dalam Al-Qur’an. Diantara ayat kauniyah yang diuraikan oleh peneliti
adalah tentang hakikat madu dalam Al-Qur’an. Dan untuk membahas penelitiannya, peneliti
tertuju pada Dr. Zaghlul Raghib Muhammad An-Najjar. Seorang ulama kontemporer dalam
penafsiran Al-Qur’an dengan manhaj ‘ilmy dan penulis kitab “Tafsir Ayat Kauniyah Fi
Qur’an Al-Kariim”. Pengabdiannya terhadap Al- Qur’an dan ilmu pengetahuan sangatlah
besar, khususnya ilmu alam. Zaghlul telah mengerahkan seluruh usahanya untuk kemajuan
ilmu pengetahuan islam khususnya dalam penafsuran Al-Qur’an dengan manhaj ilmy
Metode yang digunakan penulis alam menjelaskan cara pengobatan menggunakan
madu dalam Al-Qur’an ini metode tahlili, selain itu peneliti juga menggunakan sedikit
perbandingan dengan beberapa tafsir yang lain dalam menganalisa masalah.
Pada akhirnya, peneliti sampai kepada hasil yang berhubungan dengan cara
pengobatan menggunakan madu menurut Zaghlul An-Najjar. Pertama, Zaghlul An-Najjar
dalam tafsirnya menegaskan makna syarob dalam surat An-Nahl tertuju pada madu lebah
dilandaskan dengan disebutkannya sifat-sifat madu lebah dalam ayat tersebut yaitu zat
cairan dengan warna yang berbeda yang keluar dari perut lebah dan berkhasiat sebagai obat
bagi manusia. Makna “syifa”/ obat dalam kandungan madu, tidak mutlak diartikan sebagai
obat bagi berbagai macam penyakit, karena penelitian telah membuktikan bahwa berbagai
macam zat yang keluar dari lebah memiliki khasiat yang berbeda-beda bagi kesembuhan
penyakit manusia. Kedua, khasiat madu yang luar biasa ini berhubungan erat dengan peran
lebah dalam memilih nektar yang baik untuk selanjutnya diproses dengan tambahan zat-
zat enzim dan vitamin dalam perutnya. Mukjizat yang dimiliki lebah ini tidak lepas dari
wahyu yang diberikan Allah kepada lebah dan menjadikannya salah satu makhluk yang
sangat bermanfaat bagi manusia dengan dihasilkannya madu dari proses yang terjadi
dalam perutnya. Dan ketiga, bahwasannya lingkungan dan kebiasaan baik yang dimiliki
oleh lebah adalah sebab utama berfungsinya madu sebagai obat dari penyakit yang diderita
manusia, disamping penggunaannya dengan dosis dan takaran yang benar. Dan hendaknya
kaum mukminin mencontoh kebiasaan lebah yang baik sehingga memberi manfaat bagi
bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Demikian peneliti telah sampai pada akhir penelitian tentang cara pengobatan
menggunakan madu menurut Zaghlul An-Najjar dan usahanya dalam menegaskan bahwa
kemajuan ilmu pengetahuan tak lepas dari bukti-bukti yang ada dalam Al-Qur’an. Semoga
penelitian ini dapat memberikan bermanfaat yang banyak. Dan khususnya agar penimba
ilmu tafsir dapat memberikan kontribusi penelitian baru yang lebih baik, lebih lengkap dan
lebih bermanfaat dari sebelumnya.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
Item ID720
Deposited05 Nov 2020 05:06