Nur Laitifah, Ishmah (2020) DOCTRINE OF RELIGIOUS PLURALISM IN THE TEACHING OF THEOSOPHICAL SOCIETY. D4 Diploma thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT
watermak_ishmah_siap.pdf Download (1MB) |
Abstract
Doktrin pluralisme agama dewasa ini menjadi salah satu isu pemikiran yang begitu populer dalam diskursus keagamaan, dan kian menyebar ke tengah-tengah kehidupan umat beragama. Paham ini mengajarkan bahwa semua agama sama-sama benar dan merupakan jalan yang sah untuk menuju Tuhan yang sama. Dalam pandangan kaum pluralis, agama apapun tidak berhak mengklaim bahwa agamanya yang paling benar. Paham dan ajaran serupa ternyata telah diyakini dan diajarkan oleh sebuah organisasi kebatinan yang menamakan dirinya sebagai Masyarakat Theosofi pada sekitar akhir abad ke-19. Masyarakat Theosofi menafikan klaim kebenaran absolut agama, bagi mereka tidak ada agama yang lebih tinggi daripada kebenaran, kebenaran adalah milik semua agama. Theosofi bertujuan untuk mendamaikan agama-agama, aliran-aliran dan bangsa-bangsa di bawah sebuah sistem etika umum berdasarkan pada kebenaran-kebenaran abadi, serta bercita-cita untuk mewujudkan sebuah persaudaraan kemanusiaan universal. Berangkat dari permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk mengungkap kesamaan antara doktrin pluralisme agama dengan ajaran yang diyakini oleh masyarakat theosofi. Dimana dalam penelitiannya, peneliti hendak merujuk pada teori pluralisme agama dalam kacamata cendekiawan muslim, Anis Malik Thoha, yang mengklasifikasikannya ke dalam empat tren pluralisme agama:humanisme sekuler; teologi global; sinkretisme; dan hikmah abadi. Untuk mencapai hasil yang dimaksud, penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif- analisis. Yakni, peneliti akan memaparkan ajaran-ajaran yang diyakini oleh Masyarakat Teosofi, kemudian menganalisa dan mengungkap kemiripan yang terdapat antara ajaran-ajaran dalam Masyarakat Theosofi dengan doktrin pluralisme agama. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan dan melihat adanya kesamaan antara ajaran-ajaran yang diyakini oleh Masyarakat Theosofi dengan doktrin pluralisme agama. Paham humanism sekuler ditemukan pada inti ajaran theosofi yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal kemanusiaan tanpa memandang superioritas keagamaan. Theosofi juga meyakini bahwa praktik ibadah setiap agama yang berbeda pada hakikatnya menuju Tuhan yang sama, sebagaimana yang dianut oleh pengusung ide teologi global. Pada dasarnya, theosofi juga menganut ajaran sinkretisme agama dan mencampur berbagai kebijaksanaan kuno agama-agama besar dunia. Selain itu, theosofi bertujuan untuk melegitimasi kebenaran semua agama dan menyatakan bahwa setiap agama berbeda hanya dalam level eksoterik (luar), namun sejatinya semua agama memiliki kesamaan pada level esoterik (batin), hal ini serupa dengan ajaran hikmah abadi dan kesatuan transenden agama-agama. Akhirnya, peneliti menilai masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kajian ini, sehingga peneliti mengharapkan adanya masukan dan koreksian dari pembaca demi tercapainya hasil dan nilai yang lebih baik. Peneliti berharap kajian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penelitian yang akan datang.
Item Type: | Thesis ( D4 Diploma ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 05 Nov 2020 04:45 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 03:00 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/728 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |