Hijab dianggap sebagai salah satu simbol paling menonjol dari identitas perempuan muslimah, dan telah memperoleh perhatian yang luas dalam kajian tafsir sepanjang masa karena mengandung dimensi syar‘i, etika, dan sosial. Penelitian ini membahas tafsir ayat-ayat hijab melalui perbandingan antara kitab Marah Labid li Kasyfi Ma‘na al-Qur’an al-Majid karya Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi, dan kitab Hak Dini Kur’an Dili karya Muhammad Hamdi Yazir. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pandangan tentang hijab perempuan dalam al-Qur’an menurut Muhammad Nawawi al-Jawi, dan Muhammad Hamdi Yazir, kemudian menjelaskan persamaan dan perbedaan antara tafsir keduanya mengenai hijab perempuan dalam al-Qur’an. Peneliti menggunakan metode tematik dalam menghimpun ayat-ayat terkait hijab dan menganalisisnya dalam konteks al-Qur’an dan syariat. Selain itu, digunakan metode deskriptif dalam memaparkan pendapat dan pandangan, serta metode komparatif untuk membahas pendapat kedua mufasir berdasarkan latar belakang pemikiran mereka, di samping metode analitis untuk menguraikan konsep dan maqashid yang terkandung dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua mufasir sepakat bahwa hijab merupakan kewajiban syar‘i yang tetap dan tidak sekadar tradisi sosial atau penampilan lahiriah. Hijab adalah sistem Ilahi yang menyeluruh yang bertujuan menjaga kehormatan, memelihara kesucian, dan mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan agar masyarakat terhindar dari fitnah. Namun, Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi lebih banyak bertumpu pada warisan tafsir klasik dengan uraian singkat dan tidak menegaskan kewajiban menutup wajah. Sebaliknya, Muhammad Hamdi Yazır lebih menonjol dalam analisis filosofis dan linguistik serta menegaskan kewajiban menutup wajah dan tubuh, yang dipengaruhi oleh konteks sosial pada zamannya. Peneliti merekomendasikan agar kajian komparatif diperluas dengan melibatkan mufasir dari latar belakang yang beragam, serta dilakukan penelitian lebih mendalam pada konteks realitas kontemporer, dengan memberi perhatian khusus pada analisis linguistik dan retorika terhadap istilah-istilah tafsir yang berkaitan dengan hijab. Hal ini akan memberikan kontribusi pada pengayaan khazanah tafsir dan memperkokoh keasliannya. Kata kunci: Tafsir, Hijab, Nawawi al-Jawi, Hamdi Yazır, Studi Komparatif.