Khat adalah sarana penting dalam sebuah penulisan bahasa Arab. Itu adalah cara mudah untuk m enyampaikan apa yang ada dalam sebuah pikiran seseorang kepada orang lain. Dengan pembelajaran khat membekali murid keterampilan berkomunikasi melalui tulisan. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terkenal dengan dua bahasa resminya yaitu arab dan inggris. Maka dari itu pondok menyediakan sarana untuk menunjang empat keterampilan bahasa. Dan salah satu cara untuk menunjang keterampilan dalam menulis adalah dengan pembelajaran khat. Murid kelas tiga telah belajar khot selama dua tahun, dan di tahun ini mereka belajar khat riq’ah dimana ia adalah jenis khot yang paling mudah dari semua khat araby. Namun nyatanya mayoritas mereka masih kesulitan dalam menulis dan tulisannya tidak membaik bahkan sampai mereka menyelesaikan masa belajarnya di Pondok Gontor. Dan materi ini belum mendapat perhatian yang semestinya, dimana beberapa pengajar belum benar-benar memperhatikan materi ini dan meningkatkan pengajarannya dan membuat murid menyukai khat, serta membuat mereka tertarik untuk mempelajarinya, sehingga para murid bermain-main saat jam pelajaran khat karna tidak adanya perhatian mereka terhadap materi ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk menjelaskan problematika pembelajaran khat araby untuk kelas tiga Kulliyatul Muallimat al-Islamiyah di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 Tahun Ajaran: 1438-1439 H, 2. Untuk menjelaskan upaya pengajar dalam menyelesaikan problematika tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan 3 metode yaitu: metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Untuk analisis data, peneliti menggunakan analisis Miles dan Huberman yang meliputi 3 langkah: 1. Pengumpulan Data 2) Penyajian Data 3) Kesimpulan. Hasil analisis yang ditemukan oleh peneliti menunjukkan bahwa: 1. Problematika pembelajaran khat araby untuk kelas 3 KMI terdiri dari beberapa aspek: a. Problematika dari segi pengajar diantaranya: kurangnya persiapan guru sebelum mengajar, tidak adanya ruh mengajar dan perhatiannya kepada murid tentang peralatan mereka, meninggalkan beberapa langkah metode mengajar dan adanya perbedaan kaidah antara satu pengajar dengan pengajar lain. b. Problematika dari segi murid diantaranya: kurangnya minat murid dan kesemangatan mereka terhadap khat dan menganggap remeh materi ini. c. Problematika dari segi sarana belajar diantaranya: tidak adanya peralatan dan buku-buku penunjang yang berhubungan dengan khat araby. d. Problematika dari segi proses pengajaran: kurangnya jam pelajaran yang disediakan dan peletakannya di akhir waktu. 2. Upaya pengajar dalam menyelesaikan problematika yang ada adalah terdiri dari beberapa aspek: a. Upaya yang dilakukan pengajar dari segi pengajar: mengikuti ta’hil, seminar dan membekali diri dengan pengetahuan mengenai khat dan kepentingannya, dan merujuk kepada buku tabiyah amaliyah sebelum mengajar. b. Upaya yang dilakukan pengajar dari segi murid: memperkuat pengawasan dan perhatian lebih terhadap murid yang lemah dalam menulis dan memberi hukuman bagi yang meremehkan materi ini. c. Upaya yang dilakukan guru dari segi sarana belajar: bekerjasama dengan KMI dalam penyediaan peralatan khat dan buku penunjang yang berhubungan dengan khat. d. Upaya yang dilakukan pengajar dari segi proses pembelajaran: mengajar murid untuk berusaha lebih di dalam kelas maupun diluar kelas. Dari penelitian tersebut peneliti memberi saran kepada staff KMI untuk lebih memperhatikan potensi guru dalam membuat jadwal untuk pelajaran-pelajaran yang membutuhkan kemampuan khusus. Dan bagi pengajar khot hendaknya menjalankan kewajibannya dengan baik dan mengingat bahwasannya mengajar adalah amanat dalam mendiidk umat dan membangun sosial yang baik yang harus dikerjakan dengan tulus hati.