Ilham Maulana, Achmad (2019) MAKNA “ A’MA” DALAM AL-QUR’AN. D4 Diploma thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT
Ilham IQT-8 fix.pdf Download (3MB) |
Abstract
Buta merupakan hal yang berkaitan dengan keterbatasan dalam melihat, Oleh karena itu tidak heran banyak dari kalangan masyarakat sering menganggap buta adalah suatu gejala dalam indra penglihatan saja, atau buta secara fisik. Buta dalam al-qur’an disebut dengan kata A’Ma, akan tetapi di dalam al-qur’an buta tidak hanya dimaknai dengan buta dalam indra penglihatannya saja atau buta mata, seperti yang sering dimaknai oleh kalangan masyarakat. karena dalam al-qur’an yang memiliki penglihatan tidak hanya mata, akan tetapi hati, sehingga dalam tafsirnya ragib al-ashfahani, mengatakan dengan sebutan Faqdu Al-Bashirah, yakni buta hatinya atau buta terhadap kebenaran. Maka dari itu, hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk meniliti tentang makna A’ma dalam al-qur’an, sehingga penelitian ini dapat membantu dan menjelaskan makna A’ma tersebut, agar masyarakat dapat menegetahui secara jelas bagaimana perubahan makana A’ma, dan kapan terjadi perubahan makna A’ma dan berapa macam makna-makna A’ma dalam al- qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian literatur. Dan dengan adanya permasalahan diatas peneliti menganggap penting untuk mencari makna A’ma didalam al-Qur’an. Metode yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitianya adalah dengan metode deskriptif (descriptive method), dan metode analisis (aalysis method). Atau setelah peneliti mendeskripsikan penafsiran dari para mufassir khususnya tafsir abu hayyan al-andalusi, kemudian peneliti menganalisanya. Hasil dari penelitian ini adalah, bahwasanya dalam kata «A’Ma» mempunyai tiga arti besar yang mencakup berbagai macam makna yang terlahir dari kata «A’ Ma Ya». ketiga makna itu adalah, pertama mengandung arti buta hatinya. Kedua, buta panca indaranya atau buta mata. Dan ketiga, mengandung arti buta dari hujjah. Ketiga arti tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan arti dasar « A’ Ma Ya « (menutup dan memberi tabir). Pertama, bahwa buta hati menandakan bahwa seorang manusia buta atau tidak dapat melihat dan menerima kebenaran. Kedua, buta penglihatan berarti seakan akan ada yang menutup matanya sehingga tidak dapat melihat. Dan ketiga, buta dari hujjah yakni buta dari bimbingan dan jalan untuk mendapatkan bimbingan. Dari penelitian ini diketahui kenapa al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab yaitu karena keluasanya. Dan dari penelitian ini diharapkan bisa membantu manusia terkhusus ummat muslim dalam memahami al-Qur’an. dan untuk peneliti yang akan datang supaya lebih giat dalam meneliti terkhusus penelitian tentang kata-kata dalam al-Qur’an. Kata kunci: A’ma, makna, al-Tafsir, al-maudu’i, al-wujuh wa al-nadzoir
Item Type: | Thesis ( D4 Diploma ) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 07 Nov 2020 16:26 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 03:05 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/845 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |