Thesis
Published
PEMBENTUKAN AKHLAK BAGI SISWA TUNAGRAHITA DI SLB C YPPLB NGAWI TAHUN AJARAN 2018-2019
Abstract
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai kesempurnaan dalam
penciptaannya, yaitu yang berakal budi. Maksud berakal budi bahwa manusia memakai
akalnya untuk berfikir dan menyikapi segala hal yang ada di dunia ini. Akhlak yang
dipunyai dan dimiliki anak normal merupakan hal yang dapat dilakukan secara spontan dan
dengan pembentukan secara langsung, berbeda dengan anak tunagrahita yang mengalami
hambatan, keterbelakangan fungsi kecerdasan atau intelektual secara signifikan serta
dibawah rata-rata orang normal. Sehingga membutuhkan pelayanan khusus agar bisa
mengembangkan potensi-potensi, minat serta bakat yang ada pada dirinya secara optimal.
Untuk itu perlu diperhatikan mengenai pendidikan yang harus didapat anak tunagrahita
dan tugas untuk melaksanakan pengembangan kecakapan fisik, kecerdasan mental dan
sosial anak. Anak tunagrahita tidak mampu mempertimbangkan segala sesuatu seperti
anak normal lainnya, anak tunagrahita tidak dapat membedakan baik dan buruk, benar dan
salah, bahkan aman dan bahaya sekaligus.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui: (1) Metode pembelajaran
akhlak bagi siswa tunagrahita di SLB C YPPLB Ngawi, (2) Pelaksanaan pembentukan
akhlak bagi siswa tunagrahita di SLB C YPPLB Ngawi, (3) Faktor pendukung dan
penghambat pembentukan akhlak bagi siswa tunagrahita di SLB C YPPLB Ngawi.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus
yang terjadi di SLB C YPPLB Ngawi. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan
tiga metode, yaitu: metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi. Sedangkan
dalam menganalisa data, penulis menggunakan “analisa model alir” dari Miles dan
Huberman yang meliputi tiga langkah, yaitu: pengumpulan data, display/penyajian data,
dan kesimpulan.
Dari analisis data diketahui bahwa: (1) Metode pembelajaran yang digunakan dalam
proses pelaksanaan pembentukan akhlak antara lain pembelajaran individual, pemberian
contoh dan praktek, pengulangan pembelajaran, serta adanya komunikasi antara wali murid
dan guru. (2)Sedangkan proses pelaksanaan pembentukan akhlak bagi siswa tunagrahita
mempunyai empat tahapan antara lain persiapan, pelaksanaan, dinamika serta pencapaian.
(3) Faktor pendukung dalam pembentukan akhlak bagi siswa tunagrahita antara lain
keluarga dan lingkungan sekitar rumah anak tunagrahita, faktor penghambat dalam proses
pembentukan akhlak bagi siswa tunagrahita antara lain IQ anak tunagrahita di bawah
80°, selalu mengikuti suasana hati atau lebih dikenal dengan istilah mood, sulitnya anak
tunagrahita dalam berbicara, dan emosi tidak stabil tak terkendali bagi anak tunagrahita itu
sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran: (1) Kepada guru
kelas agar berpegang teguh serta mempertahankan kualitas yang sudah dilakukan selama
proses pembelajaran, dan selalu meningkatkan kinerja untuk proses pendidikan yang
lebih baik. (2) Kepada orang tua agar lebih mengontrol serta mengajak anaknya untuk
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan mengajarkan dari hal-hal yang disukai
Allah, dengan cara yang halus pula. (3) Kepada institusi yang bersangkutan agar tahapan-
tahapan dalam proses pembentukan akhlak bagi anak tunagrahita dapat digunakan sebagai
pegangan dalam mendidik dan mengasuh anak tunagrahita selama di sekolah atau dalam
pengawasan guru tersebut, dan selama di luar sekolah dengan pengawasan di bawah
orangtua anak tunagrahita.
Kata Kunci: akhlak, tunagrahita, pembentukan, karakter.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Tarbiyah
Item ID884
Deposited08 Nov 2020 04:28