Dalam praktek hibah yang di lakukan oleh pondok modern darussalam gontor kampus lima ini menggunakan barang sitaan terlarang, sedang kan di syarat hibah yaitu penghibah harus mempunyai penuh barang yang di hibahkan, barang yang di hibahkan oleh pondok ini memiliki ketidakjelasan, apakah barang ini milik pondok atau milik santri. Tujuan dari penelitian ini ini adalah untuk mengetahui hukum fiqih hibah barang sitaan di pondok modern darussalam gontor dan untuk mengetahui cara penyitaan barang nya dan juga cara untuk melaksanakan hibah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif , sumber data yang di pakai ialah data primer dan sekunder.dan penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dan Dokumentasi sebagai tektik dalam pengumpulan data. Dari pada hasil pembahasan dari penelitian ini, di tinjau dari fiqh bahwa praktek hibah barang sitaan di pondok modern darussalam gontor sudah sesuai dengan fiqh karena sudah di umumkan di awal bahwasannya barang siapa yang barang nya di ambil tidak bisa di kembalikan dan menjadi haq pondok, dari situlah terjadi perpindahan kepemilikan dari santri menjadi ke pondok.