Naufal Izzaturrahman, Muhammad (2018) PEMBULATAN HARGA DILIHAT DARI PRESPEKTIF SYARIAT ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN NO 8 TAHUN 1999 ( STUDI LAPANGAN SPBU BAJANG PONOROGO). D4 Diploma thesis, University of Darussalam Gontor.
FILE TEXT
naufal watermark.pdf Download (2MB) |
Abstract
Jual beli adalah muamalah yang tidak akan terlepas dari kehidupan masyarakat. Dalam jual beli sendiri terdapat dua pihak. Yang pertama adalah penjual sebagai produsen dan yang kedua adalah pembeli sebagai konsumen. Dalam transaksi ini, penjual atau produsen sering berdusta mengenai barang yang dijualnya, serta beberapa penipuan. Maka Islam datang dengan membawa peraturan dan prinsip yang menjadikan perdagangan sebagai transaksi yang luhur berdasarkan etika dan nilai-nilai spiritual. Tidak ketinggalan juga pemerintah mengeluarkan undang-undang yang berkaitan dengan hak dan kewajiban penjual dan pembeli. Walaupun demikian masih ada beberapa pelanggaran yang sering dilakukan oleh penjual salah satunya yaitu pembulatan harga. Pelanggaran ini sering terjadi dalam transaksi jual beli BBM di SPBU Pertamina Bajang Ponorogo. Peneliti bermaksud untuk menganalisis masalah ini dari sudut pandangan hukum Islam dan hukum perlindungan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui bagaimana terjadinya pembulatan harga jual dalam jual beli BBM di SPBU Pertamina Bajang Ponorogo. 2 Mengetahui hukum-hukum pembulatan harga transaksi jual beli BBM sesuai dengan hukum Islam dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999. Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan bahan yang dibutuhkan, peneliti menggunakan tiga metode yaitu Metode Pengamatan, Metode Dokumenter, atau Metode Wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah tekhnik analisis deskriptif. Ini digunakan untuk menggambarkan pembulatan harga dalam transaksi jual beli BBM di SPBU Pertamina Bajang Ponorogo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pembulatan harga terjadi ketika ada perbedaan harga antara harga pada mesin pengisian dan harga yang harus dibayar pembeli. Kemudian pekerja karyawan SPBU meminta harga lebih yang harus dibayarkan pembeli untuk pembulatan. 2) dalam pandangan hukum Islam bahwa Pelanggaran ditemukan dalam proses pembulatan harga jual dalam penjualan BBM di SPBU Bajang. Pelanggaran ini terlihat dari transaksi yang masih mengandung unsur riba, penipuan dan gharar. Namun, Islam tidak memperbolehkan pembulatan harga kecuali dengan adanya ridha dari kedua belah pihak. Dilihat dari sisi Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, dalam transaksi ini juga mengandung pelanggaran yang tertera dalam bab IV pasal 8 (c), yang menyatakan bahwa pembulatan harga “tidak sesuai dengan ukuran, kuantitas dan takaran dalam ukuran sebenarnya”.Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan 1) kepada pekerja SPBU Pertamina Bajang agar menkorfimasikan terlebih dahulu tentang pembulatan harga yang terjadi dalam transaksi tersebut. 2) kepada para pembeli BBM di SPBU Bajang untuk membeli dengan uang pas, untuk memudahkan para karyawan memberikan uang kembalian.
Item Type: | Thesis ( D4 Diploma ) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 04 Nov 2020 02:53 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 02:53 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/541 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |